Kelompok Pasien Mendorong Akses yang Berkeadilan untuk Obat HIV Lenacapavir

ARV jenis TLE dan TLD yang digunakan di Indonesia
ARV jenis TLE dan TLD yang digunakan di Indonesia

Gilead telah mengajukan beberapa paten atas Lenacapavir di Indonesia. Dalam proses banding yang diajukan sejak tahun 2023, IAC berpendapat bahwa paten Gilead tidak memenuhi syarat pemberian paten di Indonesia. Undang-undang paten Indonesia, yang tertuang dalam UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten, melarang apa yang disebut sebagai ’patent evergreening.’ Patent evergreening adalah praktik yang dilakukan oleh perusahaan farmasi dengan cara mendaftarkan paten atas modifikasi kecil demi memperpanjang monopoli sehingga melampaui batas standar 20 tahun.

Monopoli paten menyebabkan harga obat menjadi mahal karena tidak ada persaingan. Saat ini, Lenacapavir dijual dengan harga $42.250 PPY, atau sekitar 640 juta rupiah. Harga yang amat mahal ini membuat Lenacapavir tidak terjangkau bagi jutaan ODHIV di dunia. Termasuk di Indonesia, yang mengacu kepada data BPS bulan Februari 2024, penduduknya memiliki rata-rata pendapatan 3,04 juta Rupiah per bulan. “Pendapatan rata-rata orang Indonesia per tahun saja hanya sekitar 36 juta ($ 2.344), bagaimana mau mengakses obat?” ujar Aditya.

IAC juga merujuk pada hasil riset dari Universitas Liverpool, yang memperkirakan bahwa Lenacapavir versi generik dapat diproduksi secara massal dengan harga $63-$93 PPY, dan bisa turun menjadi $26-$40 PPY apabila volume produksi mencapai 10 juta. Estimasi tersebut sudah memperhitungkan margin keuntungan sebesar 30%, dan hanya 1/1000 dari harga yang dijual saat ini. Perbedaan yang mencolok ini menegaskan bahwa harga Lenacapavir sangat tidak masuk akal, dan menunjukkan pentingnya upaya advokasi demi mendorong  produksi versi generik yang lebih terjangkau.

“Monopoli tidak berdasar atas obat-obatan esensial tidak boleh dibiarkan,” ujar Aditya. “Kita tidak bisa membiarkan kondisi ini terus berlanjut. Lenacapavir memiliki potensi besar untuk mengakhiri epidemi AIDS, jika dapat diakses oleh semua yang membutuhkan, bukan hanya mereka yang mampu membayar. Semakin lama akses publik ke Lenacapavir ditunda, maka akan semakin banyak kasus infeksi baru atau bahkan kematian akibat AIDS di dunia. Lenacapavir harus tersedia secara cepat, berkelanjutan, dalam jumlah yang cukup, serta dengan harga terjangkau bagi semua.”

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait