JAKARTA, CILACAP.INFO – Hamil kosong, atau dikenal juga dengan istilah blighted ovum atau anembryonic pregnancy, adalah salah satu penyebab utama keguguran pada trimester pertama. Diperkirakan sekitar 50% kasus keguguran pada wanita di awal kehamilan disebabkan oleh kondisi ini.
Meski tidak dapat dicegah, hamil kosong bisa dialami oleh banyak wanita. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan hamil kosong, dan berapa lama kondisi ini bisa bertahan?
Pengertian Hamil Kosong
Hamil kosong terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi dan menempel pada dinding rahim tidak berkembang menjadi embrio. Dalam kehamilan normal, setelah sel telur dibuahi, sel tersebut akan mulai membelah dalam beberapa jam dan embrio akan terbentuk sekitar 8-10 hari setelah konsepsi. Embrio yang sudah menempel pada dinding rahim kemudian akan memicu pembentukan plasenta serta peningkatan hormon kehamilan.
Namun, dalam kondisi hamil kosong, sel telur yang dibuahi gagal berkembang menjadi embrio. Walaupun embrio mungkin sempat terbentuk, perkembangannya akan terhenti setelah proses implantasi. Tubuh akan secara alami menghentikan kehamilan ini dan hanya menyisakan kantong kehamilan.
Penyebab Hamil Kosong
Penyebab pasti hamil kosong belum sepenuhnya diketahui, namun umumnya kondisi ini terjadi akibat kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi. Selain itu, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hamil kosong meliputi:
- Infeksi
- Penyakit autoimun
- Penyakit endokrin
- Adanya jaringan atau pembatas dalam rahim
- Malformasi pada rahim
- Kadar hormon progesteron yang rendah
- Gangguan pada sistem endokrin (misalnya masalah pada kelenjar tiroid)
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
- Obesitas
- Usia yang lebih tua
Ciri-Ciri Hamil Kosong
Gejala hamil kosong bisa jadi tidak dirasakan sama sekali oleh sebagian wanita. Pada awalnya, mereka mungkin masih mengalami tanda-tanda kehamilan seperti hasil test pack positif dan terlambat menstruasi. Namun, saat hamil kosong berlanjut, beberapa gejala keguguran dapat muncul, seperti:
- Kram ringan di perut
- Bercak atau pendarahan ringan dari vagina
- Menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
Gejala-gejala ini juga dapat menjadi tanda keguguran, meski tidak selalu. Untuk itu, pemeriksaan ke dokter sangat penting jika mengalami gejala tersebut.
Berapa Lama Hamil Kosong Bertahan?
Durasi bertahannya kondisi hamil kosong berbeda-beda untuk setiap wanita. Setelah plasenta menempel pada dinding rahim, hormon kehamilan (hCG) tetap diproduksi, meskipun tidak ada embrio yang berkembang. Beberapa wanita mungkin mengalami keguguran dalam hitungan hari hingga minggu, sementara lainnya baru mengetahui kondisi ini saat menjalani pemeriksaan ultrasound (USG).
Hamil Kosong Tapi Tidak Mengalami Pendarahan
Hamil kosong tanpa adanya pendarahan disebut sebagai missed abortion atau missed miscarriage, yang bisa terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 13 minggu. Meski tidak sering terjadi, kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari dokter. Jika hamil kosong terdeteksi lebih awal melalui pemeriksaan USG, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tindakan medis, seperti pemberian obat atau prosedur kuret.
Apakah Hamil Kosong Harus Kuret?
Kuret atau tindakan pengangkatan jaringan rahim tidak selalu diperlukan pada kasus hamil kosong, karena tubuh bisa secara alami mengeluarkan jaringan tersebut. Beberapa pilihan penanganan yang mungkin disarankan dokter adalah:
- Observasi tanpa terapi medis
Tubuh akan mengeluarkan plasenta dan kantong kehamilan secara alami dalam beberapa hari atau minggu. Selama proses ini, wanita mungkin akan mengalami kram perut dan pendarahan. - Pemberian obat-obatan
Obat seperti misoprostol bisa diberikan untuk merangsang pengeluaran jaringan kehamilan. Proses ini akan disertai kram perut dan pendarahan dalam waktu 30 menit hingga 10 jam setelah penggunaan obat. - Prosedur dilatasi dan kuretase (D&C)
Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan kehamilan dari rahim dengan alat sedot atau instrumen medis lainnya. Tindakan ini biasanya dilakukan dengan bius total. Setelah prosedur, dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan bahwa seluruh jaringan kehamilan telah dikeluarkan.
Setelah tindakan medis, dokter biasanya menyarankan untuk menunggu 1-2 siklus menstruasi sebelum mencoba hamil lagi. Keguguran adalah pengalaman yang berat, dan wanita yang mengalaminya mungkin memerlukan dukungan fisik dan emosional. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan.