Mereka tidak takut mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah, bahkan dengan cara-cara yang tidak pernah terpikirkan oleh generasi sebelumnya.
Sebuah tweet dari @worksfess bahkan menunjukkan keluhan pekerja Gen Z tentang betapa sulitnya berkembang dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Ketika seorang pekerja merasa tidak dihargai atau diabaikan, tentu saja, loyalitas dan produktivitas akan menurun.
Ini bukan salah mereka, melainkan kesalahan sistem yang tidak mampu mengakomodasi kebutuhan dan cara kerja generasi ini.
Sebuah tweet dari @worksfess bahkan menunjukkan keluhan pekerja Gen Z tentang betapa sulitnya berkembang dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Tetapi, kenapa tidak semua Gen Z mau mengeluarkan potensi itu di dunia kerja?
Jawabannya terletak pada lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Ketika mereka dihadapkan pada senioritas yang berlebihan dan budaya kerja yang rigid, mereka merasa tidak dihargai.
Akhirnya, banyak dari mereka yang memilih untuk menahan diri atau bahkan meninggalkan pekerjaan mereka .
HR dan Leader Harus Maju Paling Depan?
Sebagai HRD atau leader, memahami era Gen Z bukan hanya penting—itu adalah keharusan! Karyawan adalah ujung tombak perusahaan.
Jika kita bisa mengasah mereka, goal perusahaan akan tercapai dengan lebih cepat dan efisien.
Tapi jika kita masih terjebak dengan cara-cara lama, kita hanya akan kehilangan talenta-talenta terbaik yang sebenarnya bisa membawa perusahaan ke level berikutnya.
Di Sekolah HRD Gila, kami akan mengajarkan cara-cara “gila” dan nyeleneh yang belum pernah terpikirkan sebelumnya untuk mengelola dan memotivasi Gen Z di kantor.
Ini bukan soal teori semata, tetapi teknik dan tips praktis yang telah terbukti berhasil.
Temukan Solusinya di Sekolah HRD Gila, Bisnishack
Biasanya, kursi di Sekolah HRD Gila akan penuh dalam hitungan hari karena puluhan manager, leader, dan HRD sudah mendaftarkan diri lebih dulu.
Tampilkan Semua