“Kalau kita melihat publik/konsumen, salah satu hasil riset dari Petro tahun 2021, 75% Gen Z itu justru menjustifikasi bahwa mereka ingin perusahaan itu juga memastikan well being ke masyarakat bahkan bukan hanya ke pekerjanya saja, termasuk soal keamanan dan kualitas produk yang masyarakat atau konsumen terima,” Jelas Hakim.
Dengan memperkenalkan ESG, LindungiHutan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, LindungiHutan berharap dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi prinsip ESG dan bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
LindungiHutan dalam webinar Green Skilling telah berkolaborasi dengan lebih dari 10 pembicara dengan berbagai topik seperti digital marketing, CSR, ESG, dan karbon. Akhir bulan Juli ini, Green Skilling ke-8 akan digelar membicarakan “Carbon Credits as Business Opportunities and Environmental Sustainability” bersama Muller Karbon Kapital Indonesia dan Yayasan Madani Berkelanjutan.
Tentang LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 835 ribu pohon telah ditanam bersama 536 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.