Menanti Penurunan Suku Bunga The Fed, Begini Strategi Investasi Saham yang Tepat

Ilustrasi Kondisi Sektoral Pasar Saham Indonesia 2022 - 8 Juli 2024 (%), Foto: Mikirduit
Ilustrasi Kondisi Sektoral Pasar Saham Indonesia 2022 - 8 Juli 2024 (%), Foto: Mikirduit

“Saat posisi suku bunga tinggi seperti saat ini, opsi investasi yang menarik justru ada di obligasi negara. Pasalnya, harga obligasi negara akan turun karena suku bunga bank sentral naik, artinya banyak posisi obligasi yang murah dengan tingkat kupon tetap. Dengan begitu, investasi ke aset tersebut lebih memberikan kepastian cuan dibandingkan dengan saham yang justru dalam tekanan karena prospek bisnis yang melambat,” ujarnya.

Kondisi ini juga jadi jawaban bagi para investor yang mempertanyakan kenapa saham dengan fundamental bagus, harga sahamnya turun, tapi saham yang fundamentalnya tidak menarik malah naik.

Sementara itu, 2024 bisa menjadi periode terakhir era suku bunga tinggi karena Federal Reserve (The Fed) sudah memberikan ancang-ancang untuk menurunkan suku bunga jika inflasi Amerika Serikat (AS) terus turun hingga ke target sekitar 2 persen. Walaupun, realisasinya sempat tertunda yang awalnya diperkirakan mulai melakukan penurunan suku bunga pada Maret 2024 menjadi ke sekitar September atau Desember 2024.

Penurunan suku bunga menjadi obat mujarab untuk membuat gairah di pasar saham. Untuk itu, investor saham bisa bersiap mencari saham fundamental bagus yang posisi harganya sudah terdiskon. Dalam kondisi suku bunga tinggi seperti ini, ada cukup banyak saham fundamental bagus yang sudah terdiskon.

Surya mengatakan, sayangnya investor kerap terbawa ke emosi psikologis saat melihat harga saham yang fundamental bagus, tapi harga sahamnya koreksi cukup dalam. Padahal, jika dilihat kinerja keuangan dan prospeknya tidak ada perubahan fundamental signifikan, tapi hanya perlambatan kinerja sesuai dengan kondisi makroekonomi, yang mana hal itu tidak bisa dikontrol oleh manajemen emiten.

“Hal itu terjadi saat saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ada di Rp4.000 per saham. Banyak yang waktu itu takut membelinya karena khawatir akan lanjut turun lebih dalam, tapi saat saham BBRI mulai menanjak ke Rp4.500-an, baru mulai beli. Padahal, posisi beli di Rp4.000 itu adalah posisi yang bagus,” tambahnya.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait