Kripto Ambruk, Rupiah Melemah: Bagaimana Prospek USDT to IDR?

PROSPEK USDT TO IDR (1)
PROSPEK USDT TO IDR (1)

JAKARTA, CILACAP.INFO – Dalam beberapa bulan terakhir, mayoritas pasar pasar kripto bergerak ke zona merah dengan banyak aset digital yang mengalami penurunan nilai yang tajam.

Di sisi lain, Rupiah Indonesia (IDR) juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan terhadap dolar AS.

Dalam situasi ini, stablecoin seperti Tether (USDT) menjadi pilihan menarik bagi para investor dan trader yang mencari kestabilan di tengah volatilitas pasar.

Lantas, bagaimana prospek USDT to IDR di tengah krisis ini dan mengapa stabilitas USDT dapat menjadi pilihan yang menarik bagi investor di Indonesia?

Penurunan Harga Kripto dan Pelemahan Rupiah

Berdasarkan data dari Coinmarketcap saat penulisan, kapitalisasi pasar kripto global turun 3.86 persen menjadi 2.33 triliun dalam waktu sehari.

Aset kripto nomor wahid, Bitcoin, turun 1.52 persen dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di level 65.345 dolar AS per koin.

Ethereum juga terpantau mengalami pelebihan sebesar 4.7 persen selama sehari, menjadi 3.425 dolar AS per koinnya.

Kondisi pasar cryptocurrency yang lesu ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk regulasi pemerintah, sentimen pasar, dan kondisi ekonomi global.

Misalnya, Amerika Serikat dan negara-negara lain mulai memberlakukan regulasi yang lebih ketat terhadap perdagangan dan penggunaan cryptocurrency, yang berdampak negatif pada harga aset digital secara global.

Sementara itu, Rupiah Indonesia juga melemah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.412 per dolar AS, melemah 142 poin atau minus 0,87 persen dari penutupan perdagangan pekan lalu.

Angka ini mencapai level terendah sejak April 2020, ketika Covid-19 baru mulai menyebar di Indonesia.

Faktor-faktor seperti inflasi global, kebijakan The Fed, dan ketidakpastian ekonomi menyebabkan tekanan pada nilai Rupiah. Bank Indonesia telah mencatat peningkatan tekanan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga komoditas global, memperburuk situasi nilai tukar.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version