“Beberapa studio gim dari Malang sudah menjadi portofolio dari Indigo Game, seperti Satriver Studio, Clay game Studio, dan beberapa pengembang lainnya. Harapannya akan muncul lagi studio gim dari Malang yang berkolaborasi dengan Indigo Game. Malang punya potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekosistem game developer di Indonesia,” ujar Iqbal.
Acara Indigo Game Clinic ini pun disambut baik oleh komunitas GDM. Adib Toriq, Ketua Komunitas GDM, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang berkolaborasi dengan program Indigo untuk mengadakan acara terkait perkembangan gim di kota Malang.
“Kota Malang memiliki kekuatan yang setara dengan negara lain terkait gim. Kita punya komunitas gim di kota Malang termasuk besar dan ketika kita punya komunitas kita bisa dapat banyak benefit, bisa saling kenal, jejaringnya luas, dan saling ikut playtest seperti sekarang ini,” ujar Adib.
Indigo sebagai inkubator dan akselerator startup milik PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), telah berdiri sejak tahun 2013, dan telah berhasil mengembangkan lebih dari 200 startup digital, dimana 17 di antaranya merupakan pengembang game lokal yang dibina melalui program Indigo Game. Program yang merupakan sub-program Indigo yang menjadi kolaborator dalam acara ini adalah program inkubator untuk startup gim lokal baik dari segi intake, production, dan juga funding sehingga dapat mempercepat komersialisasi produk gim yang mereka buat di pasar global.
Tentang Indigo
Indigo adalah inkubator & akselerator startup digital yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia. Kami membina startup dengan membuat program-program yang bervariasi mulai dari pendirian startup, pertumbuhan, dan membantu mereka melalui proses sinergi untuk menciptakan startup digital terbaik di Indonesia.