“Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia senantiasa mengeksplorasi strategi investasi yang relevan serta menavigasi lanskap keuangan guna mendukung nasabah dalam perjalanan menuju kemakmuran. Seluruh upaya ini kami lakukan agar nasabah dapat ‘Live more, Bank less’.” Tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bank DBS Indonesia menggandeng Pakar Feng Shui, Feng Shui Consulting Indonesia Angelina Fang untuk menyelam ke dalam prinsip-prinsip harmonis Feng Shui. Menurutnya, Tahun Naga Kayu merupakan tahun yang keras kepala, sensitif, pemberani, dan penuh dengan rasa ingin tahu.
Meskipun tahun ini menghadirkan potensi persaingan yang sengit, pengusaha dan pelaku industri diharapkan dapat mencapai rekor baru dan pertumbuhan yang luar biasa. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap yang lebih luwes dan ramah dalam mencapai kemajuan yang ambisius ini.
Angelina Fang juga menggarisbawahi beberapa bisnis yang memiliki potensi besar seperti industri berelemen Logam seperti manufaktur, komoditas, telekomunikasi, otomotif, fintech, dan kecantikan.
Sebelumnya, DBS Chief Investment Officer dan DBS Group telah membagikan proyeksi terkait pertumbuhan industri teknologi, kebutuhan sekunder, dan barang mewah (luxury) yang dipandang mampu memperkuat portfolio.
Hal ini beriringan dengan meningkatnya aktivitas yang terkait erat dengan pembangunan infrastruktur dan digitalisasi. Lebih dari itu, inflasi di Indonesia pun saat ini tergolong aman dan akan tetap stabil sepanjang tahun 2024, yakni sebesar 2,8%.
Menyadari bahwa setiap nasabah memiliki profil dan aspirasi finansial yang berbeda-beda, Bank DBS Indonesia berbagi insight dan rekomendasi portofolio investasi melalui berbagai kanal, salah satunya melalui aplikasi digibank by DBS.
Saat ini nasabah dapat mengakses lebih dari 100 jenis investasi obligasi hingga sekitar 68 produk reksadana termasuk yang berbasis Environment, Social dan Governance (ESG).
Tampilkan Semua