“Kapasitas produksi Pertalite di RU IV per bulannya sebesar 2,1 juta barrel atau setara 334 juta liter,” ujarnya
Kehadiran produk Pertalite dari Kilang Cilacap menjadi komitmen Pertamina untuk memberikan BBM berkualitas bagi masyarakat, serta mengajaknya untuk turut peduli lingkungan dengan menggunakan BBM ramah lingkungan. “Keunggulan Pertalite di antaranya memiliki kemampuan pembakaran yang lebih baik, selain itu masyarakat bisa lebih efisien, performa kendaraannya pun menjadi lebihbertenaga,” tuturnya kembali.
Sylvia pun optimistis, dengan optimalisasi produksi Pertalite di RU IV Cilacap ini stok dan penyaluran produk tersebut di wilayah Jawa Bagian Tengah semakin aman. “Saat ini sesuai data yang kami miliki, konsumsi produk BBM gasoline jenis Pertalite mendominasi penyaluran di seluruh SPBU Jawa Bagian Tengah dengan persentase rata-rata per hari sebesar 75 persen atau sekitar 9.000 kl per hari,” ujar Sylvia.
Ditambahkan, berbagai program dilakukan oleh Sub-holding Commercial & Trading dalam penggunaan produk ramah lingkungan, antara lain pelaksanaan Program Langit Biru dibeberapa kota dan Kabupaten di Regional Jawa Bagian Tengah mulai November 2020.
“Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta merupakan provinsi yang konsumsi bahan bakar khususnya (Pertalite dan Pertamax series) lebih tinggi dibanding provinsi lain. Kami sangat menyambut baik transfer perdana Pertalite ini karena membantu memperkuat ketahanan stok kami,” kata Sylvia.
Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono mengapresiasi kerja keras seluruh Perwira Pertamina di RU IV, hingga terwujudnya transfer perdana Pertalite ini.
“Seluruh pekerja RU IV Cilacap dengan bangga mempersembahkan produk Pertalite untuk masyarakat Indonesia, dan pencapaian ini menjadi catatan prestasi penting di awal 2021,” ujarnya yang juga turut hadir secara virtual bersama Yoki Firnandi, Direktur Feedstock & Product Optimization PT KPI.
Tampilkan Semua