CILACAP.INFO – Sebanyak 2.000 nelayan di Cilacap menerima bantuan pemerintah berupa perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang terdiri dari mesin penggerak, konventer kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 Kg serta aksesoris pendukung lainnya seperti reducer, regulator, mixer, pada Rabu (21/10) di Balai Desa Cisuru, Kecamatan Gandrumangu, Kabupaten Cilacap.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah stakeholders terkait di antaranya Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso! Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto! Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji! dan Region Retail Manager MOR IV, Aji Anom Purwasakti.
Pejabat sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR IV, Marthia Mulia Asri menilai kegiatan tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian LPG bersubsidi, kami mendukung program tersebut dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin,” ujar Marthia.
Menurutnya, program konversi BBM ke BBG yang diterapkan kepada para nelayan sangat baik karena dapat mengoptimalkan penyaluran LPG bersubsidi.
“Dengan demikian, semakin memudahkan kami untuk menyalurkan LPG 3 Kg yang merupakan produk subsidi untuk masyarakat prasejahtera, dalam hal ini nelayan kecil yang harus dibantu, yang hari-harinya melaut untuk mencari ikan,” tambahnya.
Selain itu, Marthia menerangkan penggunaan LPG sebagai bahan bakar dinilai dapat menghemat operasional nelayan ketimbang menggunakan bahan bakar minyak atau bensin.
“Tingkat penghematannya bisa mencapai 30-50% ketimbang menggunakan BBM, selain itu juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya lebih sedikit, serta perawatan mesin LPG lebih mudah dan lebih awet,” pungkas Marthia.
Tampilkan Semua