“Inisiatif ini tidak hanya mendukung kedaulatan sistem pembayaran nasional, tetapi juga mendorong pencatatan devisa secara resmi serta pemanfaatan data transaksi agregat sebagai dasar penguatan kebijakan ekonomi digital dan pariwisata nasional ke depan,” tegas Yogi.
Senada dengan Yogi, CEO & Founder PT Manna Indonesia Group, Hanzela Calista Kusumamenggala, pada kesempatan yang sama menyampaikan, “Kolaborasi dengan LinkAja merupakan langkah strategis dalam menghadirkan pengalaman berwisata yang lebih seamless bagi wisatawan mancanegara. Dengan dukungan solusi pembayaran digital nasional yang terintegrasi, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kemudahan transaksi, tetapi juga memungkinkan pengelolaan ekosistem pariwisata yang lebih terstruktur dan berbasis data. Kami optimistis kolaborasi ini dapat membantu pelaku industri pariwisata menjangkau pasar global secara lebih luas, sekaligus mendukung perumusan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata Indonesia yang berkesinambungan.”
Sebagai bagian dari implementasi, wisatawan internasional dapat melakukan pendaftaran layanan dengan menggunakan kartu SIM Telkomsel dan mengunduh aplikasi LinkAja di perangkat seluler mereka, sehingga dapat bertransaksi secara mudah dan nyaman selama menikmati berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Inisiatif ini turut mendukung peran Kementerian Pariwisata dalam:
1. Mendorong transformasi digital pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk dalam sistem pembayaran.
2. Membangun ekosistem pariwisata digital yang inklusif, aman, dan berdaya saing.
3. Memperluas peluang pelaku usaha lokal dan ekonomi kreatif untuk menjangkau pasar global melalui kanal digital.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya penguatan konektivitas internasional Indonesia, termasuk perluasan kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi. Dalam konteks tersebut, LinkAja sebagai solusi pembayaran digital nasional berperan mendukung kemudahan transaksi wisatawan mancanegara sekaligus memperkuat konektivitas people-to-people antara Indonesia dan mitra internasional. Selain pasar utama wisatawan mancanegara, kolaborasi ini juga diarahkan untuk menangkap potensi pertumbuhan kunjungan dari negara-negara dengan prospek tinggi seperti Rusia, Uzbekistan, dan Arab Saudi, seiring meningkatnya konektivitas serta minat terhadap wisata budaya, alam, dan religi di Indonesia.
Tampilkan Semua
Komentar