“Ini masih usulan awal dari balai. Kajian teknis akan segera dilakukan agar ke depan akses Padang–Bukittinggi lebih aman dan andal,” jelas Dody.
Seiring percepatan penanganan Kementerian PU di berbagai titik akses terdampak bencana Sumatera Barat, selain memulihkan Jalur Lembah Anai, Kementerian PU juga telah berhasil membuka kembali sejumlah akses utama antarkota dan kabupaten yang sempat terdampak bencana.
Ruas jalan yang sudah dapat dilalui antara lain:
· Ruas Padang–Pariaman–Lubuk Basung–Pasaman Barat–Batas Sumatera Utara.
· Ruas Padang Panjang–Bukittinggi–Lubuk Sikaping–Batas Sumatera Utara.
· Ruas Bukittinggi–Payakumbuh–Batas Riau.
· Ruas Padang–Painan–Indrapura–Batas Bengkulu.
· Ruas Padang–Solok–Sawahlunto–Dharmasraya–Batas Jambi.
· Ruas Padang–Lubuk Selasih–Surian–Padang Aro–Batas Jambi.
Terbukanya kembali akses-akses utama tersebut sangat mendukung kelancaran distribusi logistik, memastikan layanan publik tetap berjalan, serta mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana.
Untuk mendukung percepatan pemulihan ini, hingga 15 Desember 2025, Kementerian PU telah memobilisasi alat berat berupa 58 unit excavator, 19 unit backhoe loader, 7 unit wheel loader, 42 unit dump truck, 2 unit crane, 6 unit mobile pump, serta peralatan pendukung lainnya. Material penanganan darurat juga terus disalurkan, antara lain berupa 1.240 geobag dan 810 bronjong kawat untuk pengamanan tebing jalan. Bersamaan dengan penanganan darurat ini, Kementerian PU juga menyalurkan bantuan logistik dasar berupa 200 selimut dan 200 matras bagi warga terdampak bencana.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak


