Total Dana Kelolaan BRI-MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025

Total Dana Kelolaan BRI MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025 Tumbuh Rp10 Triliun Dalam 3 Bulan
Total Dana Kelolaan BRI MI Tembus Rp65 Triliun Per Desember 2025 Tumbuh Rp10 Triliun Dalam 3 Bulan

JAKARTA, CILACAP.INFO – PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mencatat kenaikan total dana kelolaan (assets under management/AUM) sebesar Rp10 triliun dalam tiga bulan, dari Rp55 triliun pada September 2025 menjadi Rp65 triliun per Desember 2025. Kenaikan tersebut menandai penguatan kinerja BRI-MI pada penutupan tahun 2025.

Kepala Divisi Corporate Secretary dan Communication, Bagus Setyawan menilai capaian tersebut merupakan refleksi dari kepercayaan investor yang terus menguat terhadap BRI-MI.

“Pertumbuhan delta AUM dalam periode yang relatif singkat mencerminkan respons positif investor terhadap strategi pengelolaan dan konsistensi kami dalam menjaga kualitas produk serta tata kelola investasi,” ujarnya.

Menurut Bagus, kenaikan dana kelolaan ini juga menjadi sinyal bahwa penguatan fundamental pengelolaan investasi tetap relevan di tengah dinamika pasar.

“BRI-MI akan terus menjaga disiplin investasi serta mengembangkan produk yang selaras dengan kebutuhan investor dan arah pengembangan pasar modal nasional,” tambah Bagus.

Ke depan, BRI-MI akan melanjutkan strategi pertumbuhan melalui penguatan kolaborasi dalam ekosistem pasar modal serta inovasi produk yang berorientasi jangka panjang, guna menjaga keberlanjutan kinerja dana kelolaan.

3 Produk Unggulan BRI-MI Jadi Kontributor Utama

Adapun pertumbuhan dana kelolaan BRI-MI sepanjang September hingga Desember 2025 turut ditopang oleh kinerja sejumlah produk reksa dana pasar uang. Tiga produk tercatat menjadi kontributor terbesar terhadap kenaikan dana kelolaan perusahaan pada periode tersebut.

Reksa Dana BRI Gamasteps Pasar Uang mencatatkan pertumbuhan paling signifikan. Per 12 Desember 2025, dana kelolaan produk ini mencapai sekitar Rp6,78 triliun, meningkat 133,35% dibandingkan posisi Rp2,91 triliun pada 12 September 2025. Lonjakan tersebut sejalan dengan meningkatnya preferensi investor terhadap instrumen likuid berisiko rendah di tengah dinamika pasar.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait