Wing Megantoro, Direktur Keuangan IPCC, mengatakan “Berdasarkan neraca keuangan, kinerja IPCC menunjukkan kondisi yang sehat dan memiliki fundamental yang solid serta tidak memiliki pinjaman (debt free company). Hal ini terlihat dari peningkatan aset sekitar 4,21% dari Rp.1,85 Triliun pada akhir tahun2024 menjadi Rp.1,93 Triliun pada Kuartal III 2025 yang didukung kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 15,8% dari Rp.901,44 Miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp.1,04 Triliun pada akhir September tahun 2025 yang sejalan dengan pertumbuhan pendapatan”. Kinerja keuangan perseroan utamanya pendapatan dari sektor lainpun juga tidak kalah produktifnya turut memberikan kontribusi maksimal untuk perseroan. Faktor lain yang dilakukan perseroan adalah melakukan efisiensi penggunaan anggaran dengan berfokus pada aspek yang berkaitan langsung pada kinerja operasional, peningkatan pendapatan serta berbasis pada kepuasan pelanggan.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi menyampaikan, ”Kami optimis untuk dapat melampaui 2025 dengan harapan tumbuh di atas 20%, hal ini tentunya didukung dengan upaya mempertahankan fundamental perseroan yang telah berjalan baik sesuai dengan tata kelola. Upaya-upaya penerapan strategi dan inovasi bisnis perseroan dalam bentuk optimalisasi dan digitalisasi pelayanan, perluasan market pada layanan operasi dengan carmaker, serta efektifitas pola kerja dengan mengutamakan peningkatan pelayanan yang terintegrasi dalam ekosistem kendaraan guna meningkatkan value bagi pelanggan”.
Dengan bertambahnya wilayah kerja IPCC di Banjarmasin sejak Oktober 2024, Terminal Satelit Banjarmasin berhasil menorehkan capaian yang terus bertumbuh, hingga Kuartal III 2025 mencatatkan 327 kunjungan kapal, total capaian kargo konsolidasi (CBU, Truk, Alat Berat, Motor dan General Cago) 71.545 unit. “IPCC berkomitmen untuk memberikan layanan yang menyeluruh serta terintegrasi dan membangun konektivitas antar terminal atau pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo sebagai bagian dari upaya menurunkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia” tutur Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik.
Tampilkan Semua