Ethereum Jadi “Wall Street” Baru?
Menurut Tom Lee, co-founder FundStrat dan chairman BitMine Technologies, Ethereum memiliki potensi menjadi “Wall Street baru” di dunia digital. Dalam wawancaranya dengan BeInCrypto, Lee membandingkan fenomena ini dengan berakhirnya era standar emas pada 1971, ketika Wall Street menggantikan emas sebagai pusat kekayaan dunia.
Lee berpendapat, di era blockchain, Ethereum akan memegang peran sebagai infrastruktur keuangan global, tempat seluruh aset digital dan dunia nyata akan ditokenisasi. Ia memperkirakan, gelombang besar tokenisasi ini akan menciptakan peluang investasi yang masif di ekosistem Ethereum.
Lee bahkan memproyeksikan harga ETH bisa mencapai US$60.000, sementara Bitcoin bisa menembus US$1,5–2,1 juta. Ia menekankan bahwa keduanya punya peran berbeda namun saling melengkapi: Bitcoin sebagai penyimpan nilai (digital gold), dan Ethereum sebagai mesin ekonomi digital (digital Wall Street).
Tokenisasi: Masa Depan Keuangan Global
Tren tokenisasi kini mulai diadopsi oleh lembaga keuangan besar dunia. Bank seperti JPMorgan dan BlackRock telah melakukan uji coba tokenisasi obligasi dan dana investasi berbasis Ethereum. Ini menjadi bukti bahwa masa depan keuangan global bergerak menuju ekosistem blockchain yang transparan, efisien, dan tanpa batas geografis.
Dalam konteks ini, Ethereum berfungsi sebagai jembatan antara sistem keuangan tradisional dan dunia digital. Sama seperti bagaimana Wall Street menjadi pusat ekonomi abad ke-20, Ethereum kini berpotensi menjadi pusat keuangan abad ke-21 — hanya saja semua infrastrukturnya berbasis kode dan blockchain.
Investor Mulai Melirik Ethereum
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengembang aktif di jaringan Ethereum kini melampaui Bitcoin, menandakan bahwa inovasi dan aktivitas ekonomi digital lebih banyak tumbuh di ekosistem Ethereum. Para investor besar mulai melirik Ethereum bukan sekadar sebagai aset, tapi sebagai infrastruktur ekonomi.