Ungkap Brawijaya, selama masa pendidikan para wisudawan telah dibekali kurikulum yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 5. Mereka juga diperkaya dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi, mulai dari Supervisor K3 Konstruksi, Pelaksana Lapangan, Teknisi Survei, penguasaan perangkat lunak Tekla Structures, hingga sertifikasi kemahiran bahasa Inggris melalui TOEIC. Kementerian PU berharap agar seluruh lulusan dapat menjadi duta PUtech yang tangguh, unggul, dan siap beradaptasi dengan kebutuhan pembangunan nasional.
Pada tahun ini, Poltek PU meluluskan:
• 73 orang dari Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Air,
• 55 orang dari Program Studi Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan,
• 63 orang dari Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung.
Dari total 191 wisudawan, sebanyak 50 orang berhasil meraih predikat cumlaude, 115 orang dengan predikat Sangat Memuaskan, dan 19 orang dengan predikat Memuaskan. Komposisi lulusan yang terdiri dari 111 laki-laki (58%) dan 80 perempuan (42%) turut menjadi cerminan semangat kesetaraan gender di industri konstruksi.
Seiring dengan perayaan kelulusan, Poltek PU juga memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi terdepan. Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan dengan Sekolah Vokasi UGM, Universitas Negeri Semarang, Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi Ramping Indonesia (IAMKRI), dan Center for Young Scientist (CYS).
PUtech juga secara resmi telah meraih sertifikasi ISO 21001:2018 tentang Standar Manajemen Operasional Pendidikan. Capaian ini melengkapi prestasi sebelumnya, yaitu ISO 17025:2017 untuk Laboratorium. Rangkaian prestasi ini semakin mengukuhkan posisi PUtech sebagai Smart and Green Campus yang unggul dalam tata kelola, mutu akademik, serta kerja sama erat dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (DUDIKA).
Tampilkan Semua