JAKARTA, CILACAP.INFO – Konten kreator TikTok perlu memahami algoritma platform secara mendalam jika ingin performa konten lebih maksimal.
Di era digital, konten sudah menjadi senjata untuk bisnis, dan TikTok adalah buktinya.
Dengan miliaran pengguna aktif tiap bulan, TikTok bukan hanya platform mencari keseruan dan hiburan, tapi juga sudah jadi saluran utama bagi banyak brand dan pelaku usaha untuk menjangkau pasar baru.
Tapi, ada satu pertanyaan yang sering muncul: kenapa ada video yang bisa viral dalam hitungan jam, sementara video lain justru sepi penonton meski sudah dibuat dengan usaha maksimal?
Jawabannya terletak pada algoritma— serangkaian sinyal dan indikator yang menentukan apakah sebuah video pantas didorong ke For You Page (FYP).
Memahami cara kerjanya bisa menjadi penentu antara video yang sekadar lewat di timeline dan video yang bisa menjangkau jutaan penonton.
Faktor Penentu Di Algoritma TikTok
1. Durasi Tontonan (Watch Time)
Salah satu sinyal paling kuat di TikTok adalah seberapa lama orang menonton video kamu.
Jika penonton menonton sampai habis—atau bahkan menonton ulang dari awal—algoritma akan menilai video tersebut menarik dan layak disebarkan lebih luas.
Itulah mengapa video berdurasi 15–20 detik cenderung lebih sering menembus FYP dibanding video panjang.
Jadi, fokuslah membuat video yang padat dan tidak membuang waktu penonton.
2. Interaksi yang Dihasilkan (Engagement)
Banyak orang hanya fokus mengejar like, padahal algoritma TikTok justru memberi bobot lebih besar pada komentar, share, dan save.
(Menurut Socialinsider, engagement rate di TikTok bisa mencapai 5,95% — jauh di atas Instagram yang hanya sekitar 0,83%)
Artinya, semakin banyak interaksi jenis ini yang didapatkan videomu, semakin besar peluangnya untuk disebarkan oleh algoritma.