Sementara itu, berdasarkan data dari OJK industri pegadaian Indonesia menunjukkan pertumbuhan solid dengan total penyaluran pinjaman gadai mencapai Rp88 triliun pada Desember 2024, naik 26.7% secara year-on-year. Gadai Digital hadir untuk menjembatani kedua segmen pasar yang berkembang pesat ini melalui inovasi produk keuangan yang teregulasi.
Gadai Digital Nanovest menargetkan tiga segmen pasar utama yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan antara lain; Investor aset kripto aktif yang membutuhkan likuiditas tanpa melepas posisi investasi mereka, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memerlukan modal usaha dengan proses persetujuan cepat, dan terakhir adalah individu dengan kebutuhan dana mendesak yang mencari alternatif pembiayaan dengan agunan aset digital.
Billy Suryajaya, Direktur Utama Nanovest, menambahkan: “Gadai Digital sejalan dengan misi Nanovest untuk menciptakan ruang investasi aset keuangan digital yang aman, nyaman, dan mudah diakses oleh seluruh kalangan. Dengan potensi pertumbuhan pengguna aset keuangan digital Indonesia yang masih sangat besar, kami yakin produk ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi ekosistem ekonomi digital Indonesia.”
Gadai Digital Nanovest mencatatkan sejarah sebagai fasilitas pinjaman pertama di Indonesia dan dunia yang menawarkan pinjaman dalam mata uang rupiah dengan agunan aset kripto. Berdasarkan riset komprehensif terhadap platform crypto lending global, meskipun beberapa platform internasional seperti Ledn, Coinbase, dan Nexo menawarkan fasilitas serupa, tidak ada yang secara khusus menyediakan pembiayaan dalam rupiah Indonesia dengan struktur pegadaian yang diatur penuh oleh otoritas keuangan lokal.
Keunikan ini menjadikan Nanovest pelopor dalam mengintegrasikan ekosistem aset keuangan digital global dengan sistem keuangan tradisional Indonesia, membuka akses likuiditas rupiah bagi jutaan pemegang aset keuangan digital di Indonesia tanpa perlu melalui konversi mata uang asing.
Tampilkan Semua