Pria juga memastikan bahwa proyek-proyek strategis ini akan terus memprioritaskan serapan tenaga kerja lokal dari daerah sekitar.
Setiap tenaga kerja yang terserap juga akan mengikuti program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan sebagai bekal peningkatan kapasitas dan daya saing tenaga kerja daerah di masa depan.
“Hal ini tentunya juga menjadi fondasi bagi pengembangan hilirisasi dan industrialisasi jangka panjang di daerah, agar penciptaan nilai tambah dari sektor pertambangan lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Di samping penciptaan lapangan kerja langsung, Pria meyakini bahwa kegiatan hilirisasi ini juga akan berdampak besar terhadap sektor-sektor turunan, seperti infrastruktur dan jasa konstruksi, jasa pertambangan dan operasional industri, logistik dan transportasi, serta UMKM lokal seperti kuliner, akomodasi, dan penyedia barang/jasa lainnya.
“Kegiatan hilirisasi yang aktif tentu akan membutuhkan banyak kolaborasi dengan masyarakat. Kami yakin hal ini akan mendorong peningkatan serapan tenaga kerja yang jauh lebih besar di sektor-sektor pendukung,” pungkas Pria.
Tampilkan Semua