Bantuan juga menyasar lembaga pendidikan berbasis keagamaan. Sebanyak 12 pondok pesantren menerima bantuan senilai lebih dari Rp617 juta. Salah satunya adalah Pesantren Roudhatul Ulum di Kabupaten Siak, Riau, yang berada di bawah naungan Yayasan Arifin Achmad Tualang.
“Dulu mereka membantu kami saat awal berdiri, kini kembali datang dengan program yang berbeda. Ini bukti nyata bahwa PTPN IV tidak hanya hadir sekali lalu pergi,” ujar Ustadz Afrianto, pimpinan yayasan.
Ia menjelaskan bahwa mayoritas santri berasal dari keluarga kurang mampu. “Banyak dari mereka datang dengan modal semangat, bukan materi. Kami dari yayasan memberikan keringanan, karena tujuan kami adalah memberi akses pendidikan dan akhlak yang baik bagi generasi muda desa,” tambahnya.
Dukungan terhadap kelompok rentan juga disalurkan kepada 19 panti asuhan dan panti jompo di berbagai daerah, dengan total bantuan lebih dari Rp258 juta. Bantuan ini diberikan dalam bentuk beasiswa, santunan, serta rehabilitasi bangunan.
Panti Asuhan Elim HKBP di Siantar Timur, Sumatera Utara, menjadi salah satu penerima manfaat. “Saya bangga melihat bagaimana para pimpinan dan karyawan perusahaan ini datang bersama-sama. Kehadiran mereka penuh kehangatan dan keteladanan. Saya jadi teringat orang tua saya yang dulu juga bekerja di PTPN IV. Semoga perusahaan ini semakin diberkati dan semua karyawannya diberi kesehatan serta rezeki melalui kebun yang subur,” ucap Pdt. Eveline Sihombing, pimpinan panti.
Sementara itu, bantuan kepada rumah ibadah menjadi yang terbanyak dalam program ini, dengan total 105 titik dan nilai bantuan lebih dari Rp1,58 miliar. Bantuan tersebut diberikan kepada masjid, mushola, gereja, dan rumah tahfiz dalam bentuk renovasi bangunan, pembangunan menara, pengadaan karpet, alat ibadah, sistem suara, dan pendingin ruangan.