JAKARTA, CILACAP.INFO – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui Subholding PTPN IV PalmCo, terus mempertegas peran sosialnya di tengah masyarakat.
Sepanjang Semester I 2025, perusahaan telah menyalurkan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) senilai Rp16,78 miliar yang disebar ke ratusan titik di berbagai daerah, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Aceh, Jawa hingga Sulawesi.
Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan, hingga penanggulangan bencana. Mulai dari pembangunan dan renovasi masjid, musholla, gereja, ruang kelas, hingga penyediaan air bersih, serta program pencegahan stunting dan masih banyak objek bantuan lainnya.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjadikan program sosial perusahaan sebagai bukti nyata untuk membangun Indonesia dari desa-desa.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran perusahaan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tidak hanya lewat kontribusi ekonomi, tapi juga melalui penguatan sisi sosial, pendidikan, dan spiritual,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/07).
Jatmiko menambahkan bahwa seluruh kegiatan TJSL dilakukan secara terukur dengan prinsip legacy sosial dan keterlibatan aktif dari masyarakat serta pendekatan yang partisipatif dan akuntabel. “Program-program bantuan ini adalah kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat sekitar, yang pada prinsipnya kebutuhan yang paling mendesak itulah yang kami dahulukan,” sambungnya.
Meski menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah, PTPN IV PalmCo mengklaim bahwa keseluruhan program dirancang dengan asas manfaat jangka panjang. Jatmiko menyebut bahwa nilai Rp16 miliar itu bukanlah angka akhir. “Kami menargetkan hingga akhir tahun 2025, nilai realisasi bisa mencapai lebih dari Rp30 miliar. Yang lebih penting dari jumlahnya adalah dampak yang ditimbulkan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan PalmCo, Irwan Perangin-angin, mengungkapkan bahwa masjid, sekolah, gereja, dan pondok pesantren masih menjadi permintaan terbanyak dari masyarakat. Menurutnya, hal ini mencerminkan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur dasar yang representatif dan layak.
Tampilkan Semua