“Masalah plastik dan krisis iklim saling berkaitan erat. Produksi dan sampah plastik berkontribusi pada emisi karbon yang memperparah krisis iklim. Sebaliknya, perubahan iklim juga memperburuk pencemaran, terutama di wilayah pesisir. Maka dari itu, kami mengajak masyarakat tidak hanya mengurangi plastik, tapi juga ikut menanam pohon sebagai langkah nyata memulihkan lingkungan,” ujar Nana, Marketing Manager LindungiHutan.
Selama bulan Juli 2025, LindungiHutan menginisiasi berbagai kegiatan penanaman pohon di sejumlah daerah rawan bencana dan lahan kritis, seperti Semarang, Demak, Jakarta Utara, dan wilayah pesisir lainnya. Kampanye ini terbuka untuk publik, komunitas, serta perusahaan yang ingin berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.
Penanaman pohon dianggap sebagai solusi multifungsi, yakni menyerap emisi karbon, menjaga ketersediaan air, memperbaiki kualitas udara, serta melindungi keanekaragaman hayati. Lebih dari itu, aksi ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perubahan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Melalui kolaborasi dan partisipasi publik, LindungiHutan berharap gerakan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk menjadikan Plastic Free July bukan hanya momen pengurangan sampah plastik, tetapi juga pemicu aksi nyata demi masa depan bumi yang lebih hijau.
Tentang LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 600+ brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 30+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES