Paduan AI dan Gotong Royong: Indonesia Luncurkan Peta Gotong Royong

Indonesia Luncurkan Peta Gotong Royong
Indonesia Luncurkan Peta Gotong Royong

Lebih dari sekadar pelaporan, Zahrotul menekankan bahwa platform ini juga memberi ruang bagi warga untuk menyampaikan kebutuhan secara spesifik, yang sering kali luput dalam respons darurat konvensional. “Platform ini menyediakan alat untuk meminta berbagai macam kebutuhan termasuk bantuan untuk kebutuhan rumah tangga, bayi, anak-anak, dan sebagainya, yang menyediakan cara penting untuk menanggapi kebutuhan spesifik selama bencana,” tambahnya.

I Nyoman Suartanu, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, merefleksikan resonansi budaya dan spiritual dari platform tersebut: “Bantuan bersama berakar pada kemanusiaan kita—memerlukan ketulusan, kesukarelaan, dan kemauan untuk mengatasi ego demi kebaikan bersama. Inisiatif terbaru PetaBencana.id, dengan Peta Gotong Royong, bukan sekadar inovasi teknologi; ini adalah panggilan moral untuk bersatu lintas agama dan komunitas dalam semangat tanggung jawab bersama. Di PHDI, gerakan kami untuk mencintai kehidupan sangat selaras dengan inisiatif ini, dan kami berkomitmen untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana melalui kolaborasi, kasih sayang, dan tindakan kolektif.”

Prinsip gotong-royong yang diemban oleh PetaBencana.id juga dipuji oleh Yasser Atmanegara, Wakil Sekretaris Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Jakarta, yang menyatakan: “Pertama-tama saya sangat senang nama ini dipilih dengan tepat karena ini merupakan terobosan teknologi yang berlandaskan pada kearifan lokal, semangat gotong royong. Peta Gotong Royong sangat menjanjikan sebagai platform untuk tidak hanya koordinasi, tetapi juga kolaborasi, lintas organisasi, yang memungkinkan penyaluran bantuan lebih cepat, lebih efektif, dan lebih langsung. Peta ini membantu memangkas birokrasi, mendukung respon antarwarga, dan menjadi catatan penting partisipasi publik dalam respons dan pemulihan bencana. Ini menunjukkan betapa kuatnya masyarakat kita ketika kita bekerja bersama.”

Platform ini juga mencerminkan tren yang lebih luas menuju tata kelola bencana yang terdesentralisasi, seperti yang diakui dalam kerangka kerja ASEAN terkini tentang ketahanan iklim. Karena penundaan politik global mengancam akan memperlambat sains iklim global dan respons internasional yang terkoordinasi, inovasi seperti Peta Gotong Royong menawarkan jalan ke depan — di mana masyarakat tidak menunggu bantuan, tetapi memimpin langsung koordinasi pasca kejadian bencana.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait