Danantara untuk Kemandirian Industri Baja Nasional

Krakatau Steel Tbk
Krakatau Steel Tbk

Langkah kedua, Danantara harus memandang investasi di industri baja bukan semata sebagai alokasi modal, melainkan sebagai instrumen rekayasa struktur industri nasional. Artinya, investasi tidak hanya diarahkan untuk ekspansi kapasitas, tetapi juga untuk membangun integrasi rantai pasok, penguasaan sumber daya bahan baku, adopsi teknologi hijau, serta peningkatan posisi Indonesia dalam rantai nilai global. Pendekatan ini membutuhkan konsolidasi lintas sektor dan sinergi antar-BUMN yang hanya dapat difasilitasi oleh entitas strategis seperti Danantara.

Langkah ketiga, pembangunan kapasitas baja nasional hingga 100 juta ton pada 2045 memerlukan investasi sekitar USD 100 miliar—angka yang jauh melampaui kapasitas pembiayaan negara melalui APBN maupun kemampuan swasta nasional. Dalam konteks ini, Danantara memiliki peran vital sebagai agregator pembiayaan jangka panjang sekaligus katalis kemitraan strategis. Dengan dukungan kelembagaan dan kepastian arah investasi, BUMN seperti Krakatau Steel dapat menjalankan ekspansi dan transformasi industri secara lebih terencana dan berkelanjutan.

Langkah keempat, dibutuhkan kerangka kebijakan yang mendukung peran strategis BUMN dalam pembangunan industri jangka panjang. Ini mencakup penataan belanja pemerintah agar menyerap baja domestik secara konsisten, kebijakan yang mendorong kolaborasi antar-BUMN dalam rantai pasok, penyediaan modal kerja dengan biaya bersaing, serta dukungan teknologi— khususnya untuk transisi menuju green steel. Pemerintah juga perlu menyiapkan insentif dan perlindungan agar pelaku industri nasional dapat bersaing untuk mempertahankan pasar domestik sekaligus bersaing di pasar global. Tanpa kerangka kebijakan yang berpihak, investasi strategis tidak akan berjalan optimal.

Langkah kelima, agar Danantara dapat menjalankan mandatnya secara efektif, diperlukan tata kelola investasi yang berpihak pada kepentingan nasional. Investasi tidak boleh didorong semata- mata oleh logika imbal hasil jangka pendek, tetapi harus mengikuti kriteria strategis yang mempertimbangkan dampak ekonomi, penguatan basis industri, serta kepentingan dan ketahanan nasional. Dalam kerangka ini, industri baja memenuhi seluruh kriteria tersebut.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait