Selain mencari produk tabungan bunga tinggi, agar perencanaan lebih komprehensif, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
1. Tentukan kurikulum sekolah
Cara menghitung dana pendidikan anak dimulai dari kesadaran akan kemampuan keuangan. Sesuaikan kemampuan keuangan dengan jenis sekolah dan jenjang pendidikan. Kurikulum sangat memengaruhi biaya. Apakah kamu memilih SDIT, nasional, nasional plus, Cambridge, atau IB? Tiap kurikulum memiliki rentang biaya yang berbeda.
Tidak perlu memaksakan diri menyekolahkan anak demi gengsi. Sekolah anak merupakan pengeluaran jangka panjang dari SD sampai perguruan tinggi yang tidak selesai dengan sekali bayar.
Perkirakan biaya pendidikan yang mungkin diperlukan mencakup biaya sekolah SD hingga SMA, biaya kuliah, buku, seragam, perlengkapan, serta biaya tambahan seperti les hingga kegiatan pendukung pelajaran lainnya.
2. Survey biaya saat ini
Lakukan riset terhadap biaya sekolah yang dituju. Bandingkan beberapa sekolah dengan kurikulum serupa untuk mendapatkan gambaran biaya yang realistis.
3. Cek inflasi
Gunakan data historis 3–5 tahun terakhir untuk mengetahui tren kenaikan biaya sekolah. Secara umum, inflasi pendidikan diasumsikan sekitar 8% per tahun.
4. Kapan anak akan mendaftar
Hitung berapa tahun lagi anak akan masuk ke jenjang pendidikan tersebut. Ini membantu menentukan jangka waktu investasi dan besaran dana yang harus disiapkan per bulan.
5. Pilih instrumen investasi sesuai jangka waktu
Ketika gambaran biaya sekolah anak sudah didapat, kamu dan pasangan harus mulai menabung. Sisihkan pemasukan untuk tabungan pendidikan anak. Bedakan rekening khusus tabungan anak supaya tidak tercampur.
Beberapa bank punya produk khusus untuk menyiapkan dana pendidikan yang bisa kamu manfaatkan. Biasanya, tabungan pendidikan berjenis tabungan berjangka. Kamu hanya dapat mengambil uang tabungan pada jangka waktu tertentu.
Tampilkan Semua