Peran Stablecoin dalam Ekonomi Negara Berkembang
1. Solusi terhadap Volatilitas Mata Uang Lokal
Negara-negara dengan tingkat inflasi tinggi (seperti Venezuela, Lebanon, dan Turki) melihat stablecoin sebagai solusi. Fenomena serupa juga mulai muncul di negara-negara ASEAN.
Manfaat:
1). Melindungi nilai aset.
2). Memberikan akses untuk transaksi antarnegara.
3). Membantu freelancer dan eksportir dalam menerima pembayaran dari seluruh dunia.
2. Kasus Indonesia
1). Banyak tenaga kerja lepas menerima pembayaran dalam bentuk USDT dari luar negeri.
2). Pengiriman uang dari diaspora Indonesia mulai beralih dari Western Union ke transfer USDT karena biaya yang lebih murah.
3). Beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor ekspor menjual produk serta menerima pembayarannya melalui stablecoin.
Proses Rantai Transaksi Kripto ke Fiat Global
1). Klien dari AS mengirim USDC ke dompet pekerja di Indonesia.
2) Pekerja menjual USDC ke IDR melalui JAGO OTC.
3). Dana tersebut masuk ke rekening BCA
4). Pekerja dapat menggunakan dana untuk berbelanja, mentransfer ke e-wallet lokal, dan lain-lain.
Proses yang sama dapat dilakukan sebaliknya:
1). Importir Indonesia membeli USDT dari OTC.
2). Mengirimkan ke pemasok di China.
3). Pemasok menerima dan mengirimkan barang.
Edukasi Konsumen dan Perlindungan Transaksi
1. Pentingnya Literasi Keuangan Digital
Banyak kasus penipuan OTC terjadi karena kurangnya pemahaman tentang:
– Bagaimana transaksi blockchain bekerja
– Pentingnya TXID
– Validasi wallet address
2. Tanda-Tanda Layanan Exchange yang Kredibel
– Terdaftar di bursa legal
– Transparan mengenai fee
– Memiliki testimoni dan ulasan pengguna
– Mendukung sistem escrow atau third party holding
Perbandingan Biaya dan Spread Antar Platform
Tampilkan Semua
Komentar