JAKARTA, CILACAP.INFO – Positive Technologies, Perusahaan global terkemuka di bidang solusi keamanan siber berbasis hasil (results-driven cybersecurity), telah menandatangani nota kesepahaman dan kerja sama dengan tiga institusi pendidikan di Indonesia: Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas NU NTB, dan Business Center Alumni UI (KBA UI).
Penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangkaian acara cyberfestival internasional Positive Hack Days 2025, yang diselenggarakan di Moskow, Rusia. Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan kompetensi para profesional di bidang keamanan siber di kawasan Asia Tenggara, yang mencakup program pelatihan di bidang pengembangan aplikasi (secure development), keamanan ofensif (offensive security), dan keamanan defensif (defensive security).
Para pihak sepakat untuk melaksanakan proyek pendidikan bersama, termasuk pendirian fasilitas pelatihan untuk praktik keamanan siber, pengembangan kurikulum pembelajaran, pelatihan tenaga pendidik, pembangunan laboratorium pelatihan, serta implementasi platform simulasi siber EdTechLab guna mendukung pembelajaran berbasis praktik nyata.
“Perusahaan kami telah membangun salah satu tim profesional keamanan siber terbaik dan mengakumulasi keahlian unik yang siap kami bagikan untuk memperkuat ketahanan siber organisasi, industri, bahkan negara secara keseluruhan,” ujar Denis Baranov, CEO Positive Technologies. “Kami telah menjalin kemitraan dengan puluhan universitas di Rusia dan berbagai negara lainnya, sebagai bagian dari kontribusi kami terhadap komunitas global para ahli keamanan siber. Kesepakatan kerja sama dengan Indonesia — salah satu negara terbesar di dunia — merupakan langkah penting dalam mewujudkan misi ini. Kolaborasi ini akan membantu mahasiswa dan pengajar di Indonesia memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang berharga di bidang keamanan siber.”
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Positive Technologies, mayoritas artikel (sebesar 28%) di forum dark web di Asia Tenggara terkait dengan Indonesia, dan 62% dari semua serangan siber yang berhasil terhadap organisasi di Indonesia mengakibatkan kebocoran data. Analisis terhadap postingan di dark web juga mengungkapkan bahwa sektor ilmu pengetahuan dan pendidikan termasuk dalam lima sektor teratas yang paling terdampak oleh serangan peretas di kawasan ini. Para ahli mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam memperkuat infrastruktur digital dan memperluas program literasi digital bagi masyarakat. Namun, adopsi teknologi digital yang sangat pesat di Indonesia memerlukan langkah-langkah penguatan keamanan siber yang lebih lanjut.
Tampilkan Semua