Roundtable Teknologi Menyatukan Industri dan Pemerintah untuk Mendorong Pertumbuhan Energi Berkelanjutan Menuju Target PDB 8%

Roundtable Teknologi Menyatukan Industri dan Pemerintah untuk Mendorong Pertumbuhan Energi Berkelanjutan Menuju Target PDB 8%
Roundtable Teknologi Menyatukan Industri dan Pemerintah untuk Mendorong Pertumbuhan Energi Berkelanjutan Menuju Target PDB 8%

Roundtable, yang diselenggarakan dalam format Focus Group Discussion (FGD), melayani dua tujuan utama: untuk membongkar realitas praktis manajemen energi di sektor industri dan infrastruktur, serta menguraikan langkah-langkah yang jelas dan dapat ditindaklanjuti untuk diimplementasikan selama 6–12 bulan ke depan. Para peserta meneliti bagaimana menyelaraskan pertumbuhan energi industri dengan tujuan iklim Indonesia, menekankan bahwa tidak semua aktivitas industri berkontribusi sama terhadap PDB. Memprioritaskan sektor berdampak tinggi dan teknologi yang tepat dianggap penting untuk mencapai Key Performance Indicators (KPI) nasional.

Sorotan utama dari sesi ini adalah keterlibatan Thermax, salah satu pemimpin global India dalam teknologi transisi energi. Diwakili oleh Samina Khalid, Global Head-Corporate Communications, Thermax Limited, Rabindranath Pillai, President Director, PT. Thermax International Indonesia, dan Sujit Vargis, Head-Sales and Marketing, PT Thermax International Indonesia, Thermax membagikan keahliannya dalam membantu industri bertransisi ke sistem energi yang lebih bersih dan efisien. Rabindranath Pillai mempresentasikan teknologi kunci dan cerita sukses, sementara Samina membuka dengan wawasan tentang strategi net zero yang dapat diskalakan.

Roundtable juga menampilkan Net Zero Industrial Cluster Center (NZICC) Grup Jababeka, yang diwakili oleh Regi Risman Sandi, Head of Task Force, Jababeka NZICC dan timnya, yang memperkenalkan upaya mereka untuk membangun ekosistem industri siap net zero pertama di Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi publik-swasta. Partisipasi pemerintah dipimpin oleh Ibnu Chasyim Affandi Napitupulu, Energy Utilization Analyst dari Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi, yang menyampaikan pernyataan pembukaan tentang prioritas pemerintah daerah dalam kepatuhan, pembangunan komunitas, dan reformasi energi. Remarksnya menggarisbawahi peran penting kepemimpinan regional dalam mendukung ambisi nasional dan menciptakan jaringan champion yang berdedikasi pada praktik net zero.

Kolaborasi Pemerintah: Kerangka Regulasi dan Strategi Provinsi

Sesi ini juga mengungkap arah kebijakan kunci dan strategi teknologi dari pemerintah provinsi Jawa Barat. Ibnu Chasyim Affandi Napitupulu, yang mewakili Divisi Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, menjelaskan: “Di provinsi Jawa Barat, kami memiliki peraturan daerah nomor 13, 2024 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah. Dan dalam pemerintahan memiliki indeks ekonomi hijau dan memiliki total 50 indikator termasuk lingkungan, ekonomi dan sosial untuk pembangunan hijau.” Dia lebih lanjut menjelaskan, “Pada tahun 2023, porsi energi terbarukan di Jawa Barat mencapai 24,36%. Dalam tiga tahun terakhir, porsi energi terbarukan telah melampaui target. Target baru yang telah kami hitung untuk target bauran terbarukan pada tahun 2050 adalah 70,29%.”

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait