Inovasi juga menjadi bagian penting dalam agenda hijau KAI. Salah satunya melalui peluncuran fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada akhir 2024. Fitur ini memungkinkan pelanggan mengetahui jejak karbon dari perjalanan mereka, serta mendorong kesadaran masyarakat terhadap manfaat memilih transportasi ramah lingkungan.
Kolaborasi ini juga akan membuka jalur pelatihan bersama, pertukaran teknologi, hingga dukungan konsultatif dari Deutsche Bahn dalam hal pengembangan kota berbasis transit (TOD), manajemen infrastruktur digital, dan pengurangan kebisingan.
Khusus untuk digitalisasi, kerja sama ini mencakup pengenalan teknologi Building Information Modelling (BIM), Digital Twin, hingga sistem manajemen lalu lintas berbasis event-driven architecture. Ini diharapkan akan mendorong efisiensi operasional dan keandalan layanan kereta api baik konvensional maupun berkecepatan tinggi.
“Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas internal KAI, tapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas melalui layanan transportasi yang lebih hijau, aman, dan terintegrasi,” tambah Didiek.
Deutsche Bahn melalui perwakilannya menyambut baik sinergi ini dan menyatakan kesiapan mereka menjadi mitra strategis KAI dalam membangun sistem transportasi masa depan Indonesia.
Melalui kerja sama ini, KAI menegaskan posisinya sebagai pemimpin transformasi transportasi berbasis rel di Indonesia. Dengan pendekatan kolaboratif, KAI tidak hanya memperkuat daya saing korporasi, namun juga berkontribusi aktif terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan nasional.
Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi dasar lahirnya Cooperation Agreement yang lebih teknis dan terfokus pada sembilan area utama kerja sama. Dengan semangat saling menghormati dan visi yang selaras, KAI dan Deutsche Bahn optimistis kerja sama ini akan menciptakan nilai jangka panjang bagi dunia usaha, masyarakat, dan lingkungan.
“Kita melangkah ke masa depan dengan keberanian dan komitmen. Bersama Deutsche Bahn, KAI tidak hanya membangun rel baru secara fisik, tapi juga membangun rel masa depan yang menghubungkan inovasi, keberlanjutan, dan nilai bersama bagi masyarakat dan pemangku kepentingan,” tutup Didiek.
Tampilkan Semua