“Capaian ini menunjukkan bahwa masyarakat sipil dan sektor swasta memiliki peran penting dalam mendorong aksi iklim. Hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga perlindungan pertama bagi masyarakat yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim,” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO dan Co-Founder LindungiHutan.
Inisiatif ini sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal, mulai dari petani bibit, komunitas tanam, hingga kelompok perempuan pesisir, yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari aktivitas penanaman. Model ini menunjukkan bahwa konservasi dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan sosial dan pembangunan ekonomi lokal.
Ke depan, LindungiHutan menargetkan peningkatan kualitas keberlanjutan dengan fokus pada monitoring pertumbuhan pohon, digitalisasi pelaporan dampak, serta edukasi publik berbasis data. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat tata kelola lingkungan yang lebih inklusif, adaptif, dan berbasis komunitas.
About LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 590 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 34 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Tampilkan Semua