Pertamina Berdayakan Ekonomi Masyarakat Adat Desa Lamalera

Ruang Kolaborasi yang berada di bibir bukit Desa Lamalera B Lembata Nusa Tenggara Timur
Ruang Kolaborasi yang berada di bibir bukit Desa Lamalera B Lembata Nusa Tenggara Timur

Upaya menumbuhkan giat ekonomi juga dilakukan dengan pemberian dua unit solar dryer dan satu unit cold storage Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2.200 wattpeak kepada kelompok PKK Desa Lamalera yang beranggotakan 30 orang. Selain fasilitas, mereka juga diberikan pelatihan pembuatan sekaligus manajemen usaha produk se’i ikan dan kerajinan kain perca dari limbah tenun.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, berharap agar program yang dihadirkan mampu menciptakan kemandirian masyarakat.

“Tujuan kami tidak hanya menghadirkan perubahan secara bangunan fisik tetapi lebih dari itu, yakni menciptakan kemandirian masyarakat melalui penciptaan ekonomi alternatif dan pemanfaatan energi bersih tanpa merusak tradisi yang telah ada. Dengan begitu, program ini mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan bukan hanya bagi perorangan melainkan komunitas sehingga desa berbasis adat di Indonesia tetap bertahan dan terus berkembang,” kata Agus.

Kepala Desa Lamalera B Matheus Gilo Bataona mengapresiasi program Pertamina dan berkomitmen untuk terus mendukung agar manfaat yang dirasakan dapat berkelanjutan.

“Siapakah kami ini sehingga Pertamina berkunjung dan membantu sepenuh hati dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari apa yang diberikan, kami berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya supaya manfaatnya dapat dirasakan terus-menerus oleh masyarakat Desa Lamalera,” ungkap Matheus.

Sekilas tentang desa, Lamalera dikenal sebagai desa nelayan yang memiliki tradisi Levo Nuang atau tradisi berburu ikan paus yang telah berusia lebih dari 500 tahun. Meskipun demikian, terdapat beberapa aturan adat yang harus ditaati, di antaranya seperti dilarang menangkap paus biru, dilarang memburu paus yang sedang hamil, dan memprioritaskan paus yang jantan untuk diburu. Masyarakat Lamalera juga meyakini bahwa dalam tradisi, hubungan antara yang di darat dan di laut merupakan hubungan sebab akibat. Hal ini disampaikan oleh Tetua Adat Ile Gaspar.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait