“Kita harus pastikan bahwa anak muda Indonesia tidak hanya belajar cara menggunakan ChatGPT atau Gemini, tapi juga memahami cara berpikir, membangun, dan mengintegrasikan AI dalam solusi yang berdampak,” jelas Andy.
Meskipun peluang yang ditawarkan oleh AI sangat besar, tantangan juga tidak sedikit—termasuk soal keamanan data, etika penggunaan teknologi, dan potensi disrupsi terhadap tenaga kerja. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan menjadi kunci dalam merancang masa depan AI yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan potensi yang terus berkembang, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam transformasi digital di kawasan Asia Tenggara—asal pertumbuhan ini diiringi oleh kebijakan yang bijak dan kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni.