Ciri Mobil Menurut jualmobilmu.id yang Tidak Lulus Uji Emisi dan Penyebabnya

Ilustrasi Berita (Sumber: PT JMM Karem Indonesia)
Ilustrasi Berita (Sumber: PT JMM Karem Indonesia)

JAKARTA, CILACAP.INFO – Uji emisi menjadi salah satu syarat penting bagi kendaraan bermotor, terutama di kota-kota besar yang mulai menerapkan aturan ketat terkait polusi udara. Lulus uji emisi tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menandakan bahwa kendaraan dalam kondisi optimal dan ramah lingkungan.

Namun, banyak pemilik mobil yang tidak menyadari bahwa kendaraan mereka mungkin tidak memenuhi standar emisi yang ditetapkan. Kondisi mesin yang kurang terawat, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, hingga usia kendaraan yang sudah tua bisa menjadi penyebab utama gagalnya uji emisi. Jika hal ini terjadi, pemilik kendaraan berisiko terkena sanksi, seperti denda atau pembatasan dalam perpanjangan pajak kendaraan.

Ciri-Ciri Mobil yang Tidak Lulus Uji Emisi

Agar kendaraan dapat lulus uji emisi, semua sistem pembakaran dan pembuangan harus berfungsi secara optimal. Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan kegagalan dalam uji emisi:

Knalpot Bocor

Knalpot berfungsi sebagai saluran pembuangan sisa pembakaran mesin. Jika mengalami kebocoran atau keropos, tekanan sirkulasi gas buang menjadi tidak stabil, mengganggu kinerja mesin, dan meningkatkan kadar emisi secara drastis.

Penggunaan Oli yang Tidak Sesuai

Oli mesin memiliki tingkat kekentalan atau SAE tertentu yang harus disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Jika oli yang digunakan tidak sesuai atau jarang diganti, proses pembakaran dalam mesin menjadi kurang sempurna, sehingga emisi yang dihasilkan meningkat.

Penyumbatan pada Injector

Injector memiliki peran penting dalam menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran. Jika tersumbat oleh kotoran, seperti sulfur dari bahan bakar, performa mesin terganggu. Hal ini menyebabkan pembakaran tidak sempurna, boros bahan bakar, dan meningkatkan kadar emisi kendaraan.

Pemilihan Bahan Bakar yang Tidak Tepat

Menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin dapat meningkatkan kadar HC (hidrokarbon), NOx (oksida nitrogen), dan CO (karbon monoksida) dalam gas buang. Mesin dengan kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi agar pembakaran lebih efisien.

Proses Pembakaran yang Tidak Sempurna

Jika mesin dengan rasio kompresi di atas 10:1 menggunakan bahan bakar beroktan rendah, misalnya sekitar 88, maka bahan bakar bisa terbakar lebih cepat sebelum waktunya. Hal ini dikenal sebagai knocking, yang menyebabkan putaran mesin tidak stabil dan meningkatkan timbunan karbon dalam ruang bakar.

Pentingnya Perawatan Rutin untuk Lolos Uji Emisi

Agar kendaraan tetap dalam kondisi prima dan lolos uji emisi, perawatan rutin adalah kunci utama. Pastikan penggunaan bahan bakar dan oli sesuai spesifikasi, serta lakukan pengecekan berkala pada sistem pembakaran dan pembuangan. Dengan begitu, mobil tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait