Festival Wana Lestari Promosikan Program Perhutanan Sosial Masyarakat Desa Banyurip

Potret Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto
Potret Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto

Pada kesempatan yang sama Direktur Program Yayasan KEHATI Dr. Rony Megawanto mengatakan bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia hidup harmonis dan selaras dengan alam alam. Hal ini dimulai dari wilayah perdesaan, khususnya yang tinggal dekat dengan kawasan hutan. Begitu pun dengan Desa Banyurip. Jika ekosistemnya rusak, maka yang paling terkena dampaknya adalah masyarakat sekitar.

Hal ini pernah dirasakan dengan mengeringnya sumber-sumber air yang mengakibatkan tingginya pengeluaran masyarakat untuk membeli air bersih.

Festival Wana Lestari

LPTP bersama Yayasan KEHATI mengadakan Festival Wana Lestari kegiatan ini yang dikoordinatori oleh Niken Prihartari kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kesenian Rakyat Desa Banyurip Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen (27/2). Tujuannya yaitu untuk mempromosikan praktik baik yang dilakukan masyarakat Desa Banyurip dalam mengembalikan tata guna kawasan sesuai dengan fungsinya melalui kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan pengelolaan kawasan perhutanan sosial.

Beberapa program perhutanan sosial yang sudah dijalankan, antara lain pengembangan model pengelolaan perutanan sosial yang dikelola dengan vegetasi multistrata, diversivikasi sumber pangan untuk  mendukung ketahanan pangan dan pendapatan melalui optimalisasi lahan pekarangan dan marginal dengan komoditas palawija, umbi-umbian, tanaman obat, dan sayuran melalui pendekatan sekolah lapang; peningkatan daya dukung pertanian melalui perbaikan manajemen unit pengolahan pupuk organik dan pestisida alami; pengembangan industri rumah tangga makanan olahan yang dikelola perempuan berbasis hasil hutan bukan kayu seperti umbi-umbian koro-koroan dan buah-buahan; dan penguatan tata kelola kelembagaan LMDH dalam mengelola organisasi, bisnis, jaringan, dan kawasan hutan secara mandiri.

Selain itu, Festival Wana Lestari turut mempromosikan beberapa hasil hutan bukan kayu yang diproduksi di kawasan hutan, seperti cabe jawa, gula merah berbahan tebu, mangga red ivory, mangga kiojay, mangga Hong Guo Fei dan juga sayuran dan tanaman pangan lain yang diproduksi dari perkarangan rumah, antara lain produk olahan kacang sacha inchi dan olahannya (susu sachi,  susu bubuk sachi, kacang oven sachi, minyak sachi, cokelat sachi, teh sachi, sabun sachi), dan sayur hasil budi daya pekarangan. Dalam pameran tersebut juga ditampilkan aneka olahan pangan berbahan komoditas hasil panen masyarakat setempat.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait