Di Indonesia, jumlah investor kripto terus meningkat pesat. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat pertumbuhan investor kripto sebesar 445 persen sejak Februari 2021 dengan total pengguna 22,91 juta pada Desember 2024 dengan peningkatan bulanan rata-rata 245 pengguna baru yang tersentral di Jawa dan Bali.
“Kripto tidak lagi sekadar tren, tetapi mulai dianggap sebagai aset investasi utama. Bahkan, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Hong Kong telah mengadopsi strategi Bitcoin Reserve, dengan AS memiliki sekitar 200.000 BTC (senilai $21 miliar) sebagai cadangan aset,” tambah Hengky.
Hengky juga menambahkan bahwa meskipun kripto menawarkan potensi keuntungan yang besar dan menjadi alternatif investasi yang menarik di tengah ketidakpastian pasar tradisional, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah regulasi yang terus berkembang, fluktuasi harga yang tinggi, serta pentingnya edukasi bagi investor pemula agar dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak.
“Sebagai pelaku industri, Fasset memiliki tanggung jawab untuk terus menggencarkan edukasi, terutama karena minat masyarakat terhadap kripto saat ini semakin meningkat. Oleh karena itu, Fasset mendukung terselenggaranya Bulan Literasi Kripto 2025 sebagai upaya bersama antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi kripto. Sangat penting bagi calon investor di Indonesia untuk menggunakan platform jual beli kripto yang berizin resmi, seperti Fasset, guna memastikan keamanan serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” kata Hengky.
Sebagai platform yang telah terdaftar dan berizin resmi di Indonesia, Fasset menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya ramah bagi investor pemula. Beberapa keunggulan tersebut antara lain bebas biaya deposit, biaya transaksi yang terjangkau, serta withdrawal fee yang hanya Rp5.000.
Tampilkan Semua