Melalui AOFOG Campus 3, Indonesia akan menyambut para ahli dari berbagai negara, termasuk Jepang, Hong Kong, India, Bangladesh, Filipina, Malaysia, dan Vietnam, yang akan berbagi penelitian terbaru serta pengalaman klinis mereka. Salah satu sorotan utama adalah kontribusi Indonesia dalam inovasi terapi berbasis bahan alami seperti fraksi bioaktif kayu manis, yang dipresentasikan oleh Prof. Raymond Tjandrawinata, sekaligus membuktikan kemampuan Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional. Ketua Komite REI AOFOG, Prof. Dr. Budi Wiweko, menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut delegasi dari seluruh kawasan Asia Oseania. “AOFOG Campus 3 adalah wujud kolaborasi regional untuk menjawab tantangan kesehatan reproduksi, khususnya terkait PCOS, yang dampaknya sangat besar bagi perempuan. Kami yakin forum ini akan memperkuat jejaring ilmu pengetahuan, inovasi medis, dan solusi berbasis bukti,” ungkapnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperlihatkan perannya di kancah internasional, tetapi juga sebagai upaya mempererat kerja sama lintas negara dalam menciptakan solusi kesehatan reproduksi yang lebih baik. Dengan dukungan dari perusahaan farmasi domestik seperti Dexa Medica, Indonesia menunjukkan bahwa kolaborasi antara ilmuwan, praktisi, dan industri adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan di Indonesia dan kawasan Asia Oseania.
Tentang Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG)
Tentang AOFOG
Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG) merupakan organisasi regional terkemuka yang didirikan pada tahun 1957 di Tokyo, Jepang. Awalnya dibentuk pada tahun 1954 sebagai Divisi Asia dari International Federation of Gynaecology & Obstetrics (Geneva), namun kemudian berkembang menjadi federasi otonom yang menaungi perhimpunan dan organisasi dokter kandungan di kawasan Asia dan Oseania. AOFOG memiliki misi utama untuk memajukan ilmu dan praktik kebidanan, kandungan, serta biologi reproduksi di kawasan Asia-Oseania. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perempuan secara menyeluruh sepanjang hidupnya, meningkatkan kesejahteraan janin dan bayi baru lahir, serta mendukung implementasi program pengendalian populasi.
Tampilkan Semua