JAKARTA, CILACAP.INFO – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui UKK Endokrinologi menyelenggarakan webinar bertajuk “Hacking Diabetes: Tips dan Trik Terbaru Pengelolaan Diabetes Anak” pada Minggu, 8 Desember 2024, secara daring.
Acara ini diikuti oleh ratusan dokter spesialis anak dari seluruh Indonesia sebagai respons terhadap peningkatan kasus Diabetes Melitus Tipe-1 (DMT1) pada anak di tanah air. Webinar ini menegaskan komitmen untuk memastikan tidak ada anak yang meninggal akibat diabetes.
Diabetes Melitus Tipe-1 merupakan kondisi serius yang membutuhkan perhatian khusus, dengan pasien yang harus menjalani terapi insulin seumur hidup dan pemeriksaan gula darah rutin. Penanganan yang kurang optimal dapat menyebabkan komplikasi akut seperti Ketoasidosis Diabetikum (KAD), yang berpotensi berujung pada koma atau kematian.
Sambutan dan Komitmen untuk Anak Indonesia
Prof. DR. Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A(K), FAAP, FRCPI (Hon.), selaku Project Leader CDiC Indonesia, dalam sambutannya menegaskan pentingnya akses perawatan optimal untuk setiap anak dengan diabetes. “Tidak boleh ada anak yang kehilangan nyawa karena diabetes. Kita harus memastikan pengobatan dan perawatan yang tepat tersedia untuk semua anak,” ujar beliau.
Beliau juga menyoroti tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat, kesenjangan layanan kesehatan, serta kebutuhan perbaikan sistem pendataan. Platform seperti PrimaKu dan SATUSEHAT diharapkan dapat menyediakan data yang lebih akurat untuk memantau pasien secara terintegrasi.
DMT1 pada anak dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang memicu autoimun dan merusak sel beta pankreas. Gejala awal yang harus diwaspadai meliputi polidipsi (haus berlebihan), poliuria (sering buang air kecil), polifagia (nafsu makan meningkat), dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Topik dan Pembicara
Webinar ini dipandu oleh Dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A, M.Ked.Klin, dengan menghadirkan pembicara terkemuka seperti DR. Dr. Nur Rochmah, SpA(K), DR. Dr. Harjoedi Adji Tjahjono, SpA(K), dan DR. Dr. Bambang Tridjaja AAP, MM(paed).
Tampilkan Semua