JAKARTA, CILACAP.INFO – Para pemain besar dalam dunia kripto, yang sering disebut sebagai whale (paus), memiliki kekuatan luar biasa dalam menggerakkan pasar. Dengan modal yang sangat besar, mereka dapat mengontrol harga dan menentukan tren, sering kali dengan memanfaatkan ketidakpastian dan ketidaktahuan trader kecil.
Tanpa kesadaran akan taktik yang digunakan oleh whale, banyak trader ritel akhirnya terjebak dan mengalami kerugian besar. Bahkan, menurut laporan beberapa analisis pasar, hampir 90% trader ritel kehilangan uang mereka karena terjebak dalam manipulasi pasar yang dilakukan oleh whale. Namun, itu bukan berarti trader kecil tidak bisa bertahan.
Dengan memahami cara kerja whale kripto, kamu dapat menghindari jebakan mereka dan melindungi keuntunganmu.
Berikut adalah tujuh cara utama yang digunakan oleh whale untuk memanipulasi pasar, serta cara untuk menghindarinya.
1. Stop-Loss Hunting: Mencari Target Stop-Loss
Whale sering kali mengetahui di mana posisi stop-loss banyak trader ritel. Mereka memanfaatkan informasi ini untuk memicu stop-loss tersebut dengan memanipulasi harga, mendorongnya ke level tertentu yang menyebabkan penurunan harga drastis dalam waktu singkat.
Setelah stop-loss terpicu, harga biasanya kembali bergerak ke arah yang sebelumnya diperkirakan.
Tip: Hindari menempatkan stop-loss di level yang mudah diprediksi, seperti harga support atau resistansi utama. Cobalah menempatkan stop-loss sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari level tersebut agar lebih sulit untuk dijebak.
2. Fake Patterns: Pola Grafik Palsu
Whale juga sering menciptakan pola grafik palsu untuk mengelabui trader. Mereka bisa saja membeli pada level resistansi atau menjual saat harga rebound, menciptakan kesan bahwa pola tersebut menggambarkan arah pasar yang sebenarnya. Banyak trader ritel yang, tanpa analisis lebih lanjut, tergoda untuk mengikuti pola ini dan akhirnya mengalami kerugian.
Tampilkan Semua