Tim Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama Koperasi SAS terus berupaya mengatasi kendala tersebut melalui pemantauan rutin dan pelatihan bagi masyarakat. Dukungan teknis serta edukasi menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Dampak bagi Masyarakat
Program Kebun Galon Sayuran memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Desa Sukajaya. Selain membantu mengurangi limbah plastik dan organik yang mencemari lingkungan, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
Inisiatif ini berpotensi menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di Indonesia. Dengan investasi yang relatif kecil, Kebun Galon Sayuran menawarkan pendekatan pertanian modern yang tetap berorientasi pada keberlanjutan.
Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kolaborasi antara FTUI, Koperasi SAS, dan masyarakat setempat. Koperasi SAS, yang didirikan pada 2021 di bawah kepemimpinan Eddy Suhendy, memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan limbah organik menjadi kompos.
Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA, program ini membuktikan bahwa sinergi antara akademisi, masyarakat, dan lembaga lokal dapat menghasilkan inovasi yang relevan dan aplikatif.
Harapan ke Depan
FTUI dan Koperasi SAS berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Sukajaya dalam mengembangkan Kebun Galon Sayuran. Selain menjadi solusi praktis, program ini diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi pendekatan serupa demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui langkah kecil yang penuh makna ini, Desa Sukajaya menapaki jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan sejahtera. Program ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan limbah yang efektif dapat menciptakan perubahan besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Tampilkan Semua