Sinergi Teknologi dan Kreativitas: Rahasia Kemenangan Tim Kode Keras di Impact National Hackathon 2024

Dokumentasi Berita (SUmber: Maxy Academy)
Dokumentasi Berita (SUmber: Maxy Academy)

SURABAYA, CILACAP.INFO – Tim Kode Keras, yang terdiri dari mahasiswa lintas universitas, berhasil meraih juara pertama dan penghargaan Best Social Media Exposure dalam Hackathon Nasional 2024 yang diadakan oleh MAXY Academy. Mereka menciptakan sistem IoT berbasis machine learning untuk mendeteksi hama dan mendukung pertanian modern di Desa Leuwimalang, Bogor.

Meskipun menghadapi tantangan teknis dan logistik, tim ini berhasil memukau para juri dengan solusi yang relevan dan inovatif, sekaligus memanfaatkan media sosial secara kreatif untuk mendukung perjalanan kompetisi mereka. Kemenangan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh talenta muda Indonesia dalam ajang Hackathon Nasional 2024 yang diadakan oleh MAXY Academy. Tim Kode Keras, yang terdiri dari Rizqi Kevin Octavian dari Universitas Bina Bangsa, Nabila Myisha dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dan Halida Ery Hardani dari STMIK Sinar Nusantara, berhasil meraih juara pertama serta penghargaan Social Media Exposure dalam kompetisi yang berlangsung di Desa Leuwimalang, Bogor.

Perjalanan Menuju Kemenangan

Kompetisi Hackathon Nasional 2024 menjadi ajang unjuk kemampuan inovasi berbasis teknologi bagi peserta dari seluruh Indonesia. Tim Kode Keras beranggotakan individu-individu dari latar belakang yang beragam, dan mereka terbentuk melalui proses seleksi acak pada hackathon tingkat awal yang diadakan di platform pembelajaran MAXY Academy. Meskipun awalnya tidak saling mengenal, mereka berhasil menciptakan sinergi yang solid dalam mengembangkan solusi teknologi untuk tantangan yang dihadapi.

Pada tahap final, peserta diberikan studi kasus nyata di Desa Leuwimalang, yang menghadapi permasalahan lahan kosong dan gangguan hama pada pertanian lokal. “Awalnya, kami hanya melakukan riset awal mengenai masalah di desa tersebut. Ketika survei lapangan dilakukan pada tahap final, kami menemukan bahwa solusi yang dirancang benar-benar relevan dengan kondisi setempat,” ujar Rizqi Kevin Octavian, mahasiswa Ilmu Komputer.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait