“India adalah mitra yang signifikan bagi Indonesia. Kedua negara melakukan perdagangan sekitar 27 miliar dolar AS dan pertumbuhannya sekitar 20 persen setiap tahun. Bagi Indonesia, India adalah mitra strategis tidak hanya dalam perdagangan tetapi juga investasi,” lanjut Airlangga yang menekankan bahwa Indonesia perlu membangun jembatan dan membuat koneksi dengan India.
Airlangga juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan memajukan tujuan ekonomi bersama antara India dan Indonesia. “Mari kita manfaatkan peluang yang ada di depan kita ini, untuk memperkuat kemitraan kita lebih lanjut dan menciptakan masa depan yang sejahtera bagi rakyat kita,” tutupnya.
Panel diskusi pertama dalam acara India-Indonesia Investment Synergy: Bridging the Future mengangkat tema “Building Bridges between ‘Make in India’ and ‘Make in Indonesia’”. Sesi panel ini dibuka oleh Tirta Nugraha Mursitama, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia.
Setelah sambutan pembuka, diskusi dilanjutkan oleh moderator, M. Taufiqurrahman, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, yang memandu dialog dengan sejumlah panelis. Taufiqurrahman memandu dialog dengan sejumlah panelis yang hadir. Di antaranya adalah Shinta W. Kamdani, Ketua APINDO; Bambang Susantono, mantan Wakil Presiden ADB; Raja Singh Khurana, Wakil Presiden Invest India; Hemant Kabra, Direktur RR Global; serta Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo.
Diskusi ini berfokus pada pentingnya sinergi antara India dan Indonesia dalam meningkatkan kolaborasi ekonomi, investasi, dan produksi bersama. Para panelis membahas berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan kedua negara untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi mereka.
Sedangkan sesi panel diskusi kedua berfokus pada pendanaan inovatif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang mengusung tema “Financing the Future”. Sesi ini dimoderatori oleh Nitin Jaiswal, Kepala Hubungan Eksternal Asia-Pasifik di Bloomberg.
Tampilkan Semua