Widya Load Scanner dirancang sedemikian rupa untuk mencapai kemudahan dalam pengoperasiannya. Alhasil teknologi ini hanya membutuhkan 2 step pengoperasian. Step pertama, merupakan pemindaian saat bak truk berisi muatan, step kedua merupakan pemindaian saat bak truk kosong. Truk hanya perlu berhenti sejenak ketika pemindaian oleh sistem LiDAR berlangsung. Data dari kedua pemindaian tersebut digabungkan guna mendapatkan total penghitungan volume material secara keseluruhan.
Dashboard pada Widya Load Scanner memungkinkan penyimpanan data secara real-time dalam format Excel maupun CSV. Hasil yang diperoleh membantu meminimalkan risiko kesalahan atau manipulasi data, sehingga mengurangi potensi kerugian material.
Saat ini, Widya Load Scanner tersedia dalam dua versi, yaitu versi statis dan portable. Kedua versi ini dirancang untuk memenuhi berbagai kondisi dan kebutuhan proyek. Versi statis sangat cocok untuk proyek yang bersifat tetap, seperti proyek pembangkit listrik tenaga batubara yang memerlukan pengukuran material secara berkelanjutan di satu lokasi. Di sisi lain, versi portable lebih sesuai untuk proyek jangka pendek atau yang memerlukan mobilitas, seperti pembangunan perumahan.
Widya Load Scanner juga dibedakan menurut jenis LiDAR yang digunakan, yaitu Tipe N dan Tipe C. Perbedaan utama antara kedua tipe ini terletak pada jenis material yang dapat dipindai. Tipe N sangat cocok untuk material yang reflektif dan berkilau, seperti tanah, batu, dan pasir. Sebaliknya, Tipe C dirancang khusus untuk material yang gelap dan menyerap cahaya, seperti batu bara. Oleh karena itu, Load Scanner Tipe N sangat ideal digunakan dalam proyek pembangunan infrastruktur.
Dengan demikian, diharapkan jika menerapkan Widya Load Scanner dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah dapat meningkatkan efisiensi secara signifikan. Kemampuannya dalam menghitung volume material dengan cepat dan akurat memungkinkan proyek untuk melakukan pengadaan material dalam jumlah yang tepat, serta mempercepat proses pengiriman dan penggunaan material di lokasi proyek. Hal ini berkontribusi pada penghematan biaya dan waktu. Selain itu, penerapan teknologi ini juga mendukung transparansi dan akuntabilitas, sejalan dengan tujuan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk memastikan penggunaan anggaran negara yang efisien dan bebas dari penyalahgunaan.
Tampilkan Semua