3. Desain yang Ikonik dan Berkelas
Banyak jam tangan Eropa terkenal dengan desain ikonik yang tak lekang oleh waktu. Desain jam tangan seperti Rolex Submariner atau Audemars Piguet Royal Oak, misalnya, telah dikenal selama beberapa dekade dan tetap populer hingga kini. Desain yang berkelas ini memastikan nilai estetika dan eksklusivitas yang tidak bisa ditemukan pada jam tangan non-mewah, menjadikannya pilihan berharga untuk digadaikan karena daya tarik pasar yang tetap tinggi.
4. Keterbatasan dan Kelangkaan Produksi
Merek-merek Eropa, terutama dalam kategori mewah, sering kali memproduksi jam tangan dalam jumlah terbatas untuk menjaga eksklusivitas. Beberapa model bahkan hanya dibuat dalam jumlah sangat terbatas atau sebagai edisi khusus, sehingga menciptakan kelangkaan yang membuat jam tangan tersebut bernilai tinggi di pasar sekunder. Kelangkaan ini menjadi daya tarik utama, sehingga banyak lembaga gadai bersedia menawarkan nilai yang lebih tinggi untuk jam tangan Eropa edisi terbatas.
5. Permintaan Tinggi di Pasar Sekunder
Jam tangan merek Eropa memiliki permintaan yang tinggi di pasar sekunder. Banyak kolektor, investor, dan penggemar jam tangan mencari merek-merek seperti Rolex, Patek Philippe, Omega, dan Cartier di pasar bekas. Permintaan ini berpengaruh pada nilai jam tangan saat digadaikan, karena lembaga gadai memahami bahwa jam tangan ini memiliki daya tarik yang kuat jika dijual kembali.
6. Peningkatan Nilai Investasi Seiring Waktu
Beberapa merek jam tangan Eropa mengalami kenaikan nilai seiring berjalannya waktu, terutama jika model tersebut langka atau diinginkan oleh kolektor. Patek Philippe dan Rolex, misalnya, diketahui memiliki model-model tertentu yang nilainya meningkat secara signifikan. Faktor ini membuat jam tangan Eropa lebih dipandang sebagai aset investasi, sehingga memiliki daya tarik lebih besar dalam gadai.