Ekowisata Mangrove Wonorejo Hadapi Tantangan Besar Akibat Sampah

Dokumentasi Berita (Sumber: LindungiHutan)
Dokumentasi Berita (Sumber: LindungiHutan)

Ia juga menyebutkan bahwa di Ekowisata Mangrove Wonorejo, mangrove banyak yang mati akibat sampah yang terbawa ke kawasan pesisir. “Sebagian besar mangrove di Indonesia mati karena gangguan runti. Di sini, mangrove mati karena sampah.”

Di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo terdapat tiga jenis mangrove utama, yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, dan Rhizophora apiculata. “Ketiga jenis mangrove ini berperan penting sebagai sabuk hijau yang kuat untuk menahan gelombang pasang surut air laut,” jelasnya.

Selain masalah sampah, kawasan ini juga dihadapkan dengan tantangan abrasi. “Kami rutin melakukan kegiatan restorasi atau reboisasi untuk mencegah degradasi tanah lebih lanjut. Kami juga menggunakan peralatan tradisional seperti terucuk bambu untuk melindungi mangrove dari ombak besar. Bambu ini bisa bertahan hingga dua tahun, memberikan waktu bagi mangrove untuk beradaptasi dan tumbuh dengan baik,” katanya.

Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo terus berkomitmen untuk melestarikan lingkungan pesisir dan menjaga kelangsungan hidup mangrove di kawasan tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan institusi pendidikan, sangat diperlukan untuk menjamin kesuksesan program restorasi lingkungan ini.

Tentang LindungiHutan

LindungiHutan adalah sebuah start-up lingkungan yang fokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hingga kini, 848 ribu pohon telah ditanam bersama 547 brand dan perusahaan. LindungiHutan bekerja sama dengan masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menawarkan berbagai program seperti The Green CSR, Collaboratree, serta program Carbon Offset.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait