JAKARTA, CILACAP.INFO – Dalam dunia bisnis, banyak orang bermimpi memiliki bisnis autopilot—bisnis yang bisa jalan sendiri tanpa harus selalu diurusi.
Tapi Andrew Susanto, seorang triliuner muda yang sudah membangun imperium bisnisnya selama 18 tahun, punya pandangan berbeda.
“Kalau bisnis kamu bisa autopilot, salah kamu menurut saya,” katanya. Kenapa salah? Begini faktanya.
Bisnis Autopilot: Peluang atau Jebakan?
Banyak pebisnis baru, termasuk dulu 15 tahun lalu Andrew yang ‘dicuci otaknya’ dengan konsep bahwa bisnis yang sukses adalah yang bisa berjalan sendiri—autopilot.
Tapi Andrew belajar dari pengalamannya sendiri, bahwa bisnis yang hanya dibiarkan autopilot akan stagnan, alias nggak tumbuh.
“Bisa autopilot tapi nggak growth. Buat apa bikin bisnis kalau nggak growth?” tanya Andrew.
Eksponensial Growth: Kenapa Kamu Harus Terlibat?
Andrew percaya bahwa kehadiran pemilik dalam bisnis adalah kunci untuk pertumbuhan eksponensial.
“Kalau kamu tinggal, bisa autopilot bisa jalan, apalagi ada kamu,” katanya.
Tapi ini bukan sekadar tentang berada di tempat; ini tentang menjadi penggerak utama yang terus mendorong bisnis ke arah yang lebih tinggi.
Andrew menegaskan, “Kenapa kamu tinggal? Kamu harus ada di sana terus dong.”
Manajemen Waktu: Family Time Tanpa Mengorbankan Bisnis
Satu hal yang menonjol dari gaya hidup Andrew adalah komitmennya terhadap keluarga.
“Saya sangat menghindari lembur. Dari awal kerja sampai sekarang, jarang sekali lembur,” ujarnya.
Sejak 2006, Andrew selalu memastikan untuk makan malam bersama keluarganya di rumah. Dia bisa sangat fokus dalam bekerja, tapi juga bisa membuat prioritas untuk keluarganya.
Baginya, kunci sukses bukanlah meninggalkan bisnis agar berjalan sendiri. Melainkan bagaimana seorang pengusaha bisa mengelola waktu dengan baik, antara bisnis dan keluarga.
Rahasia Growth 30% Setiap Tahun
Dalam 18 tahun terakhir, Andrew Susanto berhasil membesarkan kerajaan bisnisnya, mulai dari toko gadai, cellular, hingga FnB, dengan pertumbuhan mencapai 30% setiap tahun.
Tampilkan Semua
Komentar