Selain itu, Alma juga menyoroti peran mitra hijau, sebuah inisiatif kolaborasi dengan perusahaan dan brand di Indonesia. Hingga saat ini, LindungiHutan telah bermitra dengan 54 Mitra Hijau dan memberdayakan 40 petani lokal dalam kegiatan penanaman.
Open House ini juga menjadi ajang untuk mendengar pengalaman dari mitra yang telah berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam berbagai program penanaman pohon dan aksi penghijauan. Arief Susanto, Founder dan CEO Dus Duk Duk, berbagi pengalamannya dalam menjalin kerja sama dengan LindungiHutan.
“Kalau untuk pesan dan kesan berkolaborasi dengan LindungiHutan, pastinya sangat menyenangkan karena kami baru mulai berkolaborasi dengan LindungiHutan di tahun 2023 dan tahun tersebut kami sudah melaksanakan penanaman mangrove di Teluk Benoa, Bali, sekitar 800 bibit. Lalu, di tahun 2024 ini kami berencana menanam di Belitung, dan sekarang kalau tidak salah terkumpul sekitar 650-an bibit,” ungkap Arief.
Menurut Arief, kolaborasi ini bukan hanya soal penanaman, tetapi juga tentang menciptakan gerakan bersama untuk masa depan yang lebih baik.
“Kegiatan kolaborasi dengan LindungiHutan yang sudah berjalan di tahun 2023 dan insyaallah nanti ke depan akan terus berlanjut. Rasanya ini akan menjadi satu gerakan yang sangat luar biasa untuk kita bersama-sama menyongsong dunia yang lebih baik,” pungkasnya.
Acara Open House ini diharapkan dapat menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi strategis guna mencapai tujuan bersama dalam pelestarian lingkungan.
Tentang LindungiHutan:
LindungiHutan adalah sebuah startup yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hingga saat ini, 848 ribu pohon telah ditanam bersama 547 brand dan perusahaan. Kami bekerja sama dengan masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Beberapa program yang kami hadirkan termasuk The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling, dan Project Partner, serta program Carbon Offset.