JAKARTA, CILACAP.INFO – Dahlan Iskan adalah definisi orang yang dikasih cobaan malah dicobain beneran. Pahit asam manis kehidupan bisnis sudah dilaluinya puluhan tahun.
Mulai dari urusan bisnis yang naik turun. Ditipu, ditolak, produksi eror, sampai menghadapi intrik politik yang nggak ada habisnya, Abah sudah pernah ngalamin semuanya.
Tapi, yang menarik, justru di tengah segala cobaan itu, Dahlan Iskan bilang:
“Momen paling bahagia dan merdeka itu saat jadi pengusaha. Karena kemerdekaan ada di kita, mau jungkir balik terserah kita. Kita sangat merdeka, dan peranannya bagi negara, pengusaha lebih besar.”
Kalau dipikir-pikir, ucapan ini bukan cuma kalimat motivasi semata. Abah Dahlan tahu betul apa yang dia katakan.
Sebagai pengusaha, dia punya kebebasan untuk menentukan arah bisnisnya sendiri, bebas dari segala tekanan yang biasanya datang dari pihak luar.
Bandingkan dengan waktu jadi pejabat atau pimpinan BUMN, di mana setiap langkah diawasi dan kadang dibatasi.
Dari Karyawan Jadi ‘Pahlawan’
“Saya sudah pernah menjadi karyawan, pengusaha kecil, pengusaha besar, dan memimpin BUMN terbesar.”
Ini bukan sekadar kata-kata, tapi rekam jejak nyata dari seorang Dahlan Iskan.
Dari seorang jurnalis, kemudian bertransformasi menjadi pengusaha sukses yang memimpin Jawa Pos hingga menjadi salah satu koran terbesar di Indonesia.
Tidak cukup berhenti di situ, dia juga pernah jadi Direktur Utama PLN dan Menteri BUMN. Di bawah kepemimpinannya, PLN melakukan banyak terobosan dan perbaikan.
Nggak sedikit yang bilang bahwa Dahlan Iskan adalah salah satu ‘pahlawan’ yang berhasil menyelamatkan BUMN dari keterpurukan.
Tapi, bagi Dahlan sendiri, kebahagiaan sejatinya bukan ketika dia berhasil menduduki jabatan tinggi, melainkan saat dia punya kebebasan penuh sebagai pengusaha.
Tampilkan Semua