JAKARTA, CILACAP.INFO – Harga Solana hari ini sedang mengalami penurunan untuk koreksi, namun minat besar dari para whale crypto dan ramainya pembicaraan mengenai ETF Solana mencerminkan keyakinan tinggi terhadap masa depan aset ini.
Di tengah fluktuasi harga, para whale menunjukkan kepercayaan besar pada Solana (SOL), yang semakin menarik perhatian investor institusional dan ritel setelah persetujuan ETF Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Whale dan Staking SOL
Dalam dua hari terakhir, Lookonchain melaporkan bahwa dua whale telah menarik 238.893 SOL senilai USD 41,4 juta dari Binance untuk dimasukkan ke dalam staking. Langkah ini tidak hanya menunjukkan keyakinan besar para investor terhadap potensi Solana, tetapi juga optimisme terhadap reward yang dapat diperoleh dari staking. Di sisi lain, optimisme ini juga semakin meningkat seiringan dengan prospek persetujuan ETF Solana.
Fundamental yang kuat, ditambah dengan prospek persetujuan ETF, semakin memacu permintaan dan likuiditas untuk Solana. Hal ini membuat Solana menjadi salah satu blockchain yang banyak dibicarakan di dunia kripto saat ini.
Proyeksi ETF Solana
Para analis memancarkan optimisme mengenai ETF Solana, meskipun ada beberapa rintangan regulasi yang harus dihadapi. Analis Senior ETF, Eric Balchunas, menyatakan bahwa persetujuan ETF Ethereum akan membuka jalan bagi instrumen keuangan serupa lainnya, termasuk Solana.
“Setelah peluncuran ETF Ether, akan ada aliran tambahan dan lebih banyak lagi produk Ethereum, kemudian Solana, dan mungkin tidak akan pernah berakhir. Ini sudah tidak terbendung lagi,” kata Balchunas.
Selain itu, Nate Geraci, Presiden ETF Store, juga menyuarakan sentimen positif ini. Ia mengatakan bahwa ETF SOL akan menyusul setelah Bitcoin dan Ethereum, serta menyoroti kemungkinan adanya ETF spot gabungan BTC, ETH, dan SOL.
Sejauh ini, hanya VanEck dan 21Shares yang telah mengajukan untuk mendaftarkan ETF Solana. Mantan Kepala Riset, Mathew Sigel, menjelaskan langkah-langkah persetujuan ETF Solana, mengungkapkan keyakinannya bahwa SOL memiliki fundamental yang sama kuatnya dengan Ethereum.
“Kami menyimpulkan bahwa Ethereum dan Solana, pada titik ini, pada dasarnya sama. Tidak ada entitas tunggal yang mengontrol lebih dari 20% [pasokan] Solana, mereka juga tidak dapat menghentikan chain secara sepihak,” ujar Sigel.
Chicago Board Options Exchange (CBOE) juga mendukung peluang ini dengan mengajukan formulir 19b-4 untuk ETF Solana. Formulir ini mengundang komentar publik, fase kritis dalam proses evaluasi SEC. Namun, meskipun ada optimisme, rintangan regulasi tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi sebelum ETF Solana dapat disetujui.
Saat penulisan, harga Solana menunjukkan kenaikan yang signifikan. Dalam tujuh hari terakhir, nilai SOL to IDR naik sebesar 10% sejak pembukaan hari Rabu. SOL bahkan berhasil mengungguli kinerja baik Bitcoin maupun Ethereum. Antusiasme seputar ETF Solana terus menjaga harga aset tetap stabil dan meningkat.
Tentang Bittime
Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).
Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi menghadirkan akses menuju kemerdekaan finansial yang adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi atau posisi keuangan mereka.
Aplikasi Bittime bisa diunduh di Google Play dan App Store