JAKARTA, CILACAP.INFO – Tradisi mudik adalah momen yang paling dinanti-nantikan saat merayakan Idul Fitri. Ini adalah waktu untuk berkumpul kembali dengan keluarga tercinta dan menikmati masakan tradisi keluarga di kampung halaman.
Saat mudik, urusan yang penting dipersiapkan antara lain kondisi fisik dalam keadaan bugar, kendaraan dalam kondisi baik serta sudah mempersiapkan bujet mudik yang sebaiknya tidak berasal dari utang.
Faculty Head Sequis Quality Builder Sequis Training Academy of Excellence, Fandi Murdani mengatakan jika mudik menjadi tradisi Anda setiap tahun maka perlu melakukan perencanaan keuangan.
Salah satu metode yang direkomendasikannya adalah membagi uang THR lebaran ke dalam tiga kategori utama, yaitu: kebutuhan, tabungan, dan kewajiban.
Fandi menyarankan pendekatan persentase idealnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, seperti contoh berikut: 70% untuk kebutuhan, termasuk biaya dan akomodasi mudik, 20% untuk tabungan termasuk untuk asuransi dan investasi, kemudian 10% untuk kewajiban seperti zakat dan pelunasan utang.
Jika Anda mudik dengan mobil pribadi maka dalam perencanaan keuangan tersebut masukkan bujet periksa kendaraan dengan kisaran, misalnya 10% dari total biaya mudik sehingga jika seandainya total biaya mudik yang Anda alokasikan adalah Rp5.000.000,- maka alokasi uang untuk periksa kendaraan akan menjadi Rp500 ribu (10% dari total biaya mudik).
Namun, Fandi mengatakan persentase ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kendaraan, jarak tempuh, dan faktor-faktor lainnya. Penting untuk memastikan bahwa alokasi ini sesuai dengan kebutuhan perawatan kendaraan yang akan digunakan dalam jarak tempuh jauh, tentu harus dalam kondisi prima.
Mempersiapkan bujet kendaraan juga termasuk BBM, tol, dan perlengkapan darurat untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan kendaraan saat perjalanan. Perlengkapan darurat, seperti dongkrak, kunci roda, obeng, kunci L, senter. Beserta kotak P3K.
Kendati persiapan yang matang telah dilakukan, kejadian tidak terduga dapat saja terjadi sehingga saat mudik, pastikan Anda dan keluarga sudah memiliki perlindungan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
“Pada musim mudik kali ini, kondisi cuaca juga sedang pancaroba yang dapat mengganggu imunitas. Selain itu, antrian kendaraan atau berdesak-desakan juga dapat membuat tubuh lelah dan kurang tidur sehingga mudah terserang sakit.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, saat mendadak sakit dan butuh perawatan medis, asuransi kesehatan dapat diandalkan untuk membayar biaya perawatan rumah sakit. Selanjutnya, penting memiliki asuransi jiwa saat bepergian jauh demi menjaga finansial jika terjadi musibah kecelakaan dan meninggal dunia,” sebut Fandi.
Tips dari Fandi agar bujet mudik tetap terjaga adalah mempersiapkan makanan dan minuman sendiri untuk perjalanan jauh. Lagipula, membawa makanan sendiri tentu Anda akan memperhatikan higienisnya demi kebaikan kesehatan keluarga.
“Saat harus berhenti di rest area sebenarnya ada banyak tersedia makanan dan jajanan. Tidak masalah jika Anda memiliki bujet mudik berlebih. Namun, jika terbatas maka akan lebih baik Anda siapkan sendiri dari rumah sehingga saat berlibur di kampung halaman, Anda masih memiliki persediaan uang,” sebut Fandi.
Dengan memiliki bujet mudik, Anda bisa lebih leluasa mempersiapkan kendaraan dan melakukan antisipasi dini risiko sakit dan kecelakaan dengan berasuransi dan dengan mempersiapkan bujet mudik yang matang dan dari jauh-jauh hari maka Anda akan lebih banyak waktu dan lebih tenang untuk mempersiapkan momen menyenangkan ini.
“Mempersiapkan budget periksa kendaraan adalah salah satu antisipasi dari risiko kecelakaan, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan dapat membantu Anda merasa lebih tenang karena finansial tetap aman, mempersiapkan fisik agar tetap sehat agar siap melakukan perjalanan jauh maka lebih banyak kesempatan mendapatkan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh keluarga. Anda masih memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan hal lainnya, seperti makanan saat perjalanan, perlengkapan mudik hingga oleh-oleh untuk keluarga di kampung,” tutup Fandi.